Kamis, 21 November 2013

2NE1 MISSING YOU



CL MISSING YOU



Minzy





Sandara





Park Boom

Rabu, 13 November 2013

FF You’re my Happiness’



You’re my Happiness’

Aouthor : Lee Hyeri
Gandre : Romance
Cast : Lee Ji hyun, Lee Jinki, Kwon Jiyong (G-Dragon)
Kim Na na, Lee Taemin, Seungri and other


‘’appaaaa’’ aku terbagun


Mengapa selalu mimpi buruk ini yang muncul,


Sudah lima tahun semenjak eomma appa meninggalkan ku bersama oppa aku selalu bermimpi mimpi yang sama setiap harinya!! Apa yang sebenarnya terjadi


Tidak ada yang memberitahuku apa yang terjadi lima tahun yang lalu dan aku pun tidak mengingatnya karna aku masi kecil dan tidak mengeti apa-apa paman dan bibi ku memilih diam sedangkan oppa memilih tidak perduli dengan ku. Aku selalu bertanya kepada oppa tadi dia hanya cuek dengan ku,, bagaikan aku inilah penyebab kematian orangtuaku. Dan dalam 5 bulan aku akan ber umur 17 tahun. Sekarang aku sudah duduk di kelas 2 sma, sifat dan kelakuanku berubah saat memasuki SMP menjadi sosok yang sangat dingin setelah kematian orangtua ku ditambah lagi oppa yang selama ini ku sayang berubah menjadi sosok yang selalu memmbuatku bersedih....


Aku hanya memiliki satu teman bernama Kim Na Na suda 2 tahun ini aku berteman denganya hanya dia yang mengerti sifat ku sejak pertama kali kami bertemu dikelas satu. Aku pun merasa nyaman berteman dengannya walaupun ada kalanya dia sangat menjengkelkan


……
Pagi ini sama seperti biasa aku bangun dan menyiapkan sarapa untuk ku dan oppa


Ku coba mengetuk pintu oppa tapi tidak ada jawaban jadi aku memilih memenggilnya ‘’jinki oppa sarapan suda siap’’ teriakku pelan


‘’nde’’ hanya itu yang oppa ucapkan dengan ketus 
Aku lelah selalu sarapan sendiri jadi aku memutuskan untuk tidak serapan pagi ini
Oppa memang tidak pernah serapan bersama ku, dia lebih memilih sarapan setelah aku pergi kesekolah begitupun dengan makan malam
Aku bagai hidup sendiri dirumah ini
Dengan suara pelan ku ucap ‘’oppa aku pergi’’ tanpa didengar


……
Sesampainya di sekolah aku suda di tinggu oleh Na Na di gerbang
‘’jihyun-ah’’ teriak nana memanggilku
Aku hanya tersenyum tipis dan menuju kearahnya
‘’ayo kita kekelas’’ seru hana sambil mengenggam tangan ku. Dia tidak pernah marah dengan sikap ku
‘’kamu tau ini hari apa’’tanya Na Na setelah sampai di kelas
Ku menoleh dan berkata ‘’senin’’ jawabku singkat..
‘’ahhh ya memang ini hari senin’’ jawabnya memperjelas. ‘’eoh’’ jawabku dan memalingkan pandangan ku……
‘’yaaa dasar kau ini, kita itu suda berteman 2 tahun masa lupa sama ulang tahun ku’’ gerutuhnya sambil memanyunkan bibirnya
‘’eheh’’tawaku pelan ‘’arayo’’ jawabku pelan, mendengar apa yang ku katakana Na Na pun langsung memandang ku sambil tersenyum ‘’jinjja’’ serunya ‘’ahhh jihyun-ah’’ serunya lagi sambil memelukku
‘’eoh’’ ‘’kamu mau kado apa? Jangan aneh-aneh’’ seru ku datar
‘’ahhh heheheh jangan kwatir’’ ‘’kamu Cuma tinggal ikut kemana aku pergi hari ini’’ ‘’itu saja cukup jihyun-a’’ serunya semangat, ‘’otte??’’ tanyanya
‘’eoharaso’’ jawab ku datar


Bel pulang berbunyi
‘’mau kemana?’’ Tanya ku pad Na Na ‘’ suda ikut saja oke’’ jawabnya
Aku pun pergi meninggalkan kelas pergi bersama Nana
‘’kita mau kemana’’ Tanya ku saat tiba dihalte ‘’sudah,, ikut saja.’’ jawabnya semangat
……
 Setelah beberapa jam kami pun tiba
‘’taman bermain’’ Tanya ku
‘’eoh kajja’’ jawabnya singkat
Ya Na Na tau kalau aku belum pernah ke taman bermain karna aku tidak menyukai keramaian
‘’ayo.. kita duduk dulu disana’’ ajak na na sambil menarik tangan ku
‘’nde’’ jawabku singkat
‘’kamu mau es krim jihyun-a’’ tanyanya
‘’eoh’’ jawab ku sambil mengambil hanphone
‘’oke,, tunggu ya’’ seru nana dan berlalu
……
 ‘’ini’’ serunya sambil memberikan es krim kepada ku
‘’eoh’’ seru ku ‘’Nana,, apa kita sedang menunggu seseorang’’ Tanya ku lagi
‘’ah,, eoh’’ jawabnya singkat sambil memakan es krim miliknya
‘’nuguya?’’ Tanya ku binggung,, belum sempat nana menjawab orang yang ditunggu pun datang
‘’ahhoppa?’’ teriaknya
‘’nuguya?’’ Tanya ku dalam hati... sambil mengotak-atik hp ku
‘’annyeong oppa’’ seru nana
‘’eoh annyeong Na Na-ya’’ seru namja itu
‘’annyeong’’ sapa namja itu kepada ku
‘’ya’’ teriak Na Na yang melihatku asik dengan hp ku
‘’eoh mian???’’ ‘’nugu-ya?’’ tanyaku
‘’jiyong imnida’’ jawabnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan
‘’eoh jihyun imnida’’ jawabku sambil membungkuk sedikit dan tidak membalas tangannya lalu kembali duduk
‘’ehehe oppa dia memang seperti itu’’ seru nana saat melihat tingkahku, lalu mata nana tettuju pada taemin ‘’eohh,, taeminnie,,’’ seru nana sambil menarik tangan taemin
‘’ya nana kau tidak menyapa ku’’ seru seungri
‘’eoh oppa kita kan sering bertemu dirumah’’ seru nana dan berlalu menatap taemin
‘’ya..dasar ku ini’’ seru seungri kesal
‘’ ahjinjja’’ lirih nana kesal dengan sikap oppanya
Jiyong adalah teman dari oppanya Na Na yaitu Seugri Seungri, Jiyong, dan Taemin adalah teman akrab. Dan dari situlah awal mula aku bertemu dengan jinyong
Na Na menyuruh jiyong duduk tepat di depanku sedangkan nana duduk disamping ku sambil menatap taemin dan seungri duduk di samping taemin
‘’oppa kajja’’ seru nana sambil berdiri
‘’eodiga?’’ Tanya ku
‘’kita jalan-jalan’’ seru nana sambil berlari meuju taemin
‘’eoh’’ seru ku singkat
Di sepanjang jalan aku hanya bisa diam karna kau benci berada di taman barmain ini terlalu ramai menurut ku
‘’jihyun-a’’ seru hana memanggilku,,
aku menoleh’’ wae?’’ tanyanku
‘’aku sama taemin mau ke sana dulu ya’’ seru hana sambil menunjuk salah satu wahana bermain dan barlalu
‘’eoh’’ seru ku singkat
‘’ya Na Na aku ikut‘’ teriak seungri
‘’jiyong aku pergi dulu,, mereka tidak boleh berduaan’’ seru sengri singkat dan berlalu
‘’ahh jihyun-a kita’’ belum sempat jinyong menyelesaikan kata-katanya saat jiyong menoleh ternyata jihyun suda tidak disampinya lagi



‘’ah ini membosankan’’ gerutu ku sambil berlalu meninggalkan jiyong
‘’Ya tunggu’’ terik jiyong. Aku hanya menoleh sebantar lalu lanjut berjalan lagi
……
Aku berhenti saat dia berhasil menyusulku
‘’kaah ahmumau kemana’’ Tanya jiyong saat berhasil mengejarku dari tempat dia berdiri tadi menuju kearah ku yang jaraknya cukup jauh
‘’molla’’ jawab ku singkat ‘’ ‘’kamu pergi saja kamana kamu mau,, aku pergi dulu’’ jawab ku ketus dan pergi meninggalkan jioyong
‘’ah ini menarik’’ serunya tersenyum tipis sambil menatap kearah punggung ku yang lama kelamaan menghilang
……
Merasa lelah berjalan akupun mencari tempat duduk untuk melepas lelah ku
Setelah beberapa menit akhirnya aku menemukan tempat duduk yang lumayan nyaman dan sepi. Ya memang kesunyian yang sedang ku cari saat ini Pamandangannya pun indah akupun memilih mendegarkan lagu
Entah mengapa aku terlarut dengan lagu yang kudengarkan akupun meteskan air mata dan tanpa tersadar aku terlelap,, lagu yang ku dengar mengigatkan ku kapada orang tua ku dan oppa yang selama ini ku rindukan bagaimana dia mencintaiku walau ingatan itu samar-samar ku ingat


……
 Aku merasakan hp ku bergetar, akupun terbangun karnanya
‘’eohmmmm’’ gumam ku sambil melihat jam di hp ku ‘’ah’’ desah ku kesal karna tidak sadar suda tertidur cukup lama jam pun suda mnunjukkan bahwa telah sore hari aku meoleh kekiri dan kekanan berharap tidak ada orang yang melihatku sampai suara seorang namja mengagetkanku
‘’tidurmu nyenyak sekali’’ serunya pelan
‘’ah’’ seru ku kaget ‘’ya jiyong kau mengagetkanku’’seru ku pelan
‘’sejak kapan kamu disini? Bagaimana kamu tau aku disini?kamu mengikutiku ya?’’ tanyaku bertubi-tubi kepadanya
‘’aku disini sejak kamu terlelap’’ jawabnya sambil menatap ku sayu
‘’eohh jinjja’’ gumam ku tidak percaya
‘’kau bahkan tidur di pundak ku’’ serunya lagi sambil mendekatkan wajahnya
‘’jinjinjay o?’’ Tanya ku gugup menatap wajahnya yang  mendekat
‘’aku bercande’’ serunya sambil tertawa pelan
‘’ya minggir’’ seru ku kesal
‘’shiro’’ jawabnya dan semakin mendekatkan wajahnya kepada ku
‘’yaminggir ku bilang’’ teriak ku gugup
‘’kalau aku tidak mau kenapa?apa yang mau kamu lakukan?’’ jawabnya dengan tersenyum sambil terus mendekatkan wajahnya
‘’yak minggir,, kalau kamu tidak minggir aku bakalan…… aku bakalan’’ seru ku tambah gugup karna wajahnya suda begitu dekat
‘’mwo? Kamu bakalan apa?’’ tanyanya mengoda ku
‘’kau tau apa yang terjadi jika kita suda sedekati ini’’ godanya dan sekarang bukan hanya wajahnya saja tapi bibirnya suda begitu dekat dengan ku
‘’yajangan bercanda’’ seru ku sambil memukulnya pelan
‘’aku tidak bercanda’’ jawabnya sambil memegang tangan ku yang coba memukulnya
Sekarang aku tidak bisa berkata apa-apa lagi semakin aku berbicara maka semakin dekat juga jarak antara kami
‘’jangan bergerak’’ serunya singkat dan……
‘’chu~~’’
Dia dia mencium ku,, hanya itu yang ada di pikiran ku……
Jiyong melepas ciumnya ‘’kamu cantik saat gugup’’ serunya lembut kepada ku
Aku hanya bisa terdiam mencoba mencerna apa yang sedang terjadi
‘’kajja,, kita suda ditunggu di depan’’ serunya sambil menarik ku dan berjalan menuju Na Na dan yang lainnya yang suda menunggu di depan
……
‘’ya’’ teriak ku setelah lamunan ku menghilang dan tersadar
‘’wae?’’ serunya menoleh kearah ku
‘’wae?ah michoso’’ seru kasar lalu berlalu berjalan mendahuluinnya
‘’eh’’ ‘’hehe’’ tawanya sambil tersenyum tipis lalu berjalan di belakang ku
……

‘’jihyun-ahkamu dari mana! Aku sms tidak dibalas’’ serunya pada ku
‘’mian’’ seru ku pelan ‘’aku mau pulang’’ seru ku pada NaNa ketus
‘’mwo?pulang’’ seru NaNa heran
‘’eoh aku pulang sendiri saja, araso’’ seru ku sambil berlalu pulang meninggalkan mereka
‘’ahada apa dengannya sepertinya dia marah?’’ seru NaNa pelan ‘’yajiyong oppa kalian berdua ada apa sepertinya jihyun marah sekali’’ seru nana pada jiyong penasaran
‘’eoh jiyong-a apa yang terjadi’’ seru seungri tak kalah penasaran
‘’ahh aku juga tidak tau,, bukanya dia biasanya begitu?cuek’’ seru jiyong gugup
‘’iya emang dia cuek, tapi tadi itu dia memang benar-benar marah’’ serunya Nana yakin
‘’eoh bukanya dia memang seperti itu’’ seru seungri membenarkan jiyong
‘’ya aku ini suda berteman dengan jihyun hampir 2 tahun jadi aku bisa membedakan dan yang tadi itu dia benar-benar marah’’ seru nana panjang lebar dan terdiam bingung
‘’eoh benarkah’’ seru jiyong gugup dan terdiam ‘’ah jiyong kau bodoh’’ pikir kesal jiyong dalam hati
‘’sudalah kita pulang juga, oke’’ seru seungri memecah keheningan
‘’eoh’’ seru jiyong ‘’taemin kau antar nana pulang ya’’ seru seungri
‘’ah’’ ‘’aku ? tapi……’’ belum sempat taemin melanjutkan kata-katanya nana langsung menarik tangan taemin ‘’kajja’’ seru nana senang ‘’ah jinjja’’ pikir taemin
……
‘’ayo kita jalan’’ seru seungri pada jiyong
‘’eoh’’ seru jiyong pelan
‘’ehmm hyung’’ seru seungri pelan pada jiyong
‘’mwo?’’ jawab jiyong
‘’sebenarnya apa yang terjadi saat hyung dan jihyun bersama tadi’’ seru seungri penasaran
‘’ah sebenarnyasebenarnya’’ jawab jiyong gugup
‘’seberanya apa hyung’’ seru sengri penasaran,, ‘’hyung sebernya apa?’’ Tanya seungri tambah penasaran
Tiba-tiba jiyong berhenti berjalan ‘’sebenarnya sebanarnya alasan mengapa jihyun marah karna karnakarna aku menciumnya’’ jelas jiyong gugup smabil tersenyum tipis
‘’mwo? Ya hyung pasti kau suda gila’’ seru seungri tertawa tidak percaya
‘’ya aku suda gila aku senang saat dia gugup dia tampak cantik’’ seru jiyong sambil melanjutkan jalanya
‘’wahhyung kau sungguh sungguh luar biasa hahahaha’’ seru seungri mengoda jiyong
‘’heheh kau ini ingat ini rahasia, oke. Kamu tidak boleh memberitahukan siapapun bahka itu nana. Araso?’’ seru jiyong memperingatkan
‘’araso hyung’’ seru seungri sambil tertawa kecil
‘’mulai dari sekarang aku akan masuk di kehidupnnya’’ seru jiyong dan mereka pun melanjutkan jalannya
……
‘’dasar gila’’ pikirku saat berada di didalam bus ‘’apa dia suda kehilangan akal sehatnya, ahh dia menyebalkan, ini benar hari yang menyebalkan’’ seru ku dalam hati ‘’nappun namja’’ gerutu ku pelan ‘’ahhhhhhh’’ terika ku yang membuat setiap mata yang ada di dalam bus serentak mentapku, aku pun berdiri membungkuk sebentar meminta maaf dengan rasa malu ‘’ ini semua karna laki-laki sialan itu’’ seru ku pelan saat kembali duduk dan menutup muka ku
Aku pun sampai di depan rumah ku tapi entah mengapa kaki ini bagain enggan melangkah. Mungkin karna bukan hanya hati ku yang suda lelah menghadapi sikap oppa tapi juga seluruh badan ku bagai mengerti apa yang ku alami dan enggan aku merasa sedih kembali jika aku masuk dalam rumah ini. Ku coba memenangkan diri sejenak dan masuk dengan senyum ku walau itu terlihat terpaksa.

‘’aku pulang oppa’’ teriak ku tanpa dibalas

Ku coba mencari di dapur tapi oppa tidak ada lalu aku coba mengetuk pintu kamar oppa,,
‘’oppa’’ ‘’oppa aku pulang’’ seru ku sambil mengetuk pintu oppa
‘’pergilah suaramu manggangu ku’’ seru oppa kasar
‘’nde’’ jawab ku lemas dan berlalu. Aku baru sadar kapan terakhir kali aku melihat wajah oppa suda samar-samar di igatanku. Selama 5 tahun aku hanya melihat bayangan wajahnya sekilas dan punggungnya saat masuk kekamarnya karna oppa selalu menghindari ku..

‘’appa……eomma’’aku bagun mimpi ini terulang lagi setiap harinya dan semakin menyakitkan. Apa yang sebenarnya terjadi hanya itu yang ku pikirkan
Pagi ini aku memutuskan tidak memanggil oppa untuk serapan aku hanya meninggalkan note di atas meja
‘’Oppa mian aku tidak memanggil mu untuk serapan karna ku tau walaupun ku panggilpun oppa tidak akan mau serapan bersama ku. Selamat makan oppa’’
Hanya itu yang bisa ku tulis. Lalu aku berlalu menuju sekolah.
……
‘’mengapa dia tidak memanggil ku. Apa dia suda pergi sekolah?’’ pikir jinki dan memutuskan untuk keluar manuju dapur
‘’dia suda pergi’’ seru jinki pelan.
Jinki melihat note yang di buat oleh jihyun……
Sebenarnya dia tidak tega melakukan ini pada dongsaengnya sendiri tapi dia juga tidak bisa untuk tidak menyalahkan jihyun atas kematian orangtuanya karna jinki tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dan jinki terlalu takut menerima kenyataan bahwa orangtuanya telah pergi meninggalkannya.
Meski kejadian yang sebenarnya suda di jelaskan oleh bibi jinki tapi tetap saja jinki tidak bisa terima dengan kenyataan yang sebenarnya. Bibi jinki belum bisa menjelaskan kepada jihyun dengan alasan saat itu jihyun masi terlalu kecil untuk mengerti.
……
‘’jihun-ah’’ teriak nana saat bertemu dengan ku di depan gerbang
‘’eoh’’ seru singkat sambil tersenyum sedikit
‘’kau sakit’’ seru nana sambil manatap ku
‘’ani’’ seru ku sambil menengok sebentar kearah nana ‘’nana’’ seru ku pada nana pelan
‘’wae?’’ seru nana
‘’aku lihat ada taemin di belakang’’ seru ku singkat
‘’jinjja’’ seru nana bersemmangat
‘’eoh’’ seru ku singkat
‘’ah hehehe aku’’
‘’pergilah’’ seru ku memotong perkataan nana
Aku pun melanjutkan berjalan menuju kelas
……
‘’taeminie’’ teriak nana sambil berlari kearah taemin
‘’ah jinjja jihyun pasti dia yang memberitahukan pada gadis cerewet ini’’ seru taemin sewot
‘’sudahlah terima saja kenyataannya’’ ‘’aku pergi dulu’’ seru jiyong kemudian berlalu meninggalkan taemin
‘’yadasar’’ gerutu taemin kesal
‘’taeminnie’’ seru nana sambil memegang erat tangan taemin
……
Saat perjalannan ku menuju kelas aku di stop oleh geng Senior ku Top ditangga
‘’ya bos itu jihyun’’ seru salah satu anak
‘’jinjjaeodiga?’’ Tanya bos geng itu yang bernama top
‘’itu dia menuju kemari’’ seru salah satu anak buahnya lagi
‘’hustop dulu’’ seru top mencoba menyuruh ku berhenti
‘’minggir’’ seru ku singkat
‘’ya dia itu senior mu tidak bisakah kau bersikap sopan’’ seru salah satu anak buah geng itu
‘’sunbaeminggir’’ seru ku yang menekankan suara ku lebih keras pada kata sunbae
‘’ya ya yakalian ini dia ini orang yang special buat ku, sopanlah sedikit’’ ‘’ya kan changi’’ seru top sambil tertawa senang
‘’minggir’’ seru ku mulai kesal.
‘’ayolah jihyun’’ seru top sambil menarik tanganku dan menggenggamnya
‘’ah’’ desah ku kesal
Sedangkan di bawah tangga jiyong yang mulai marah melihat tingkah top yang mulai keterlaluan suda tidak bisa sabar lagi
‘’sunbae’’ seru jiyong sedikit kesal
‘’eohjiyong-ah’’ seru top
‘’hajima’’ bujuk jiyong
‘’wae?’’ Tanya top sambil melepas genggamannya pada jihyun ‘’kau menyukainya’’ Tanya top menggoda
‘’ayolah hyung’’ bujuk jiyong sekali lagi
‘’arasotapi aku benar- benar menyukainya jiyonggie’’ seru top sambil tertawa pelan
‘’hyungtrus bagaimana dengan hyorin’’tanya jiyong
‘’ahjangan sebut namanya. Itu membuat kuu merinding’’ seru top ketakutan
……
Melihat mereka yang berbicara sendiri aku memutuskan pergi menuju kelas
‘’hahaha’’ tawa jiyong pelan
‘’baiklah’’ ‘’jihyun-ah……’’ belum sempat top berkata lebih saat dia dan jiyong menegok kearah jihyun, jihyun suda tidak ada dan melihatnya menaiki tangga menuju kelas.
‘’dasar aneh’’ pikir ku
Aku duduk di bangku ku, mengambil hp ku dan mendengarkan lagu sambil kepala ku taruh dia atas meja dilapisi kamus itulah yang biasa ku lakukan saat di dalam kelas
……
‘’yairoena?sebentar lagi songsaengnim masuk’’ teriak nana membangunkanku
‘’eoh’’ seru ku seraya bagun dan menaruh hp ku kembali ke tas
‘’teman-teman hari ini hari pertukaran murid kn?’’ seru salah satu anak
‘’iyamoga-moga aja aku yang terpilih’’ ‘’ aku ingin pindah ke kelasnya Zelo’’ balas teman sebangkunya
‘’ya bukannya kalo yang terpilih pindah suda di kasi tau sebelum masuk kelas’’ seru anak lainnya
‘’ah bener itu’’ ‘’ terus yang tidak masuk kelas……’’ semua mata tertuju ke bangku di belakang ku
‘’Luna……’’ semua anak serentak mengatakannya
‘’ah beruntung banget ya dia’’ seru salah satu anak.
Kelaspun berisik
‘’tradisi konyol’’ seru ku pelan
‘’mwo?’’ Tanya nana dan tidak ku tanggapi
Songsaengnim masuk kekelas
‘’baiklah anak-anakkalian pasti suda tau apa yang ingin songsaengnim katakan’’ seru Lee Songsaengnim
‘’nde’’ jawab murid-murid serempak
‘’baiklah tidak mau berlama-lama lagi karna pasti kalian pada bosan mendengar ibu berbicara dan yang pastinya kali suda tidak sabar lagi menunggu ibu mengatakan siapa yang akan pinda ke kelas alay ini eh kelas ini maksud ibu’’ seru Lee Songsaengnim dengan logat khasnya
‘nde’’ seru anak-anak serempak
‘’ayolah bu’’ seru salah satu anak
‘’membosankan’’ seru ku pelan saat mendengar Lee songsaengnim semakin alay mengucapkan kata-katnya
‘’baiklah silahkan masuk’’ seru songsaengnim memanggil seorang anak dari luar kelas
Anak itu pun masuk,, seluruh kelas bersorak karna anak yang masuk itu adalah Kwon Jiyong,, Memang jiyong lumayan popular di sekolah karna Ketampanannya dan kepintarannya.


……
Aku melihat siapa yang masuk dan ternyata laki-laki aneh itu
‘’ah benar-benar membosankan’’ seru ku pelan
‘’jihyun-a,, itu jiyong’’ ‘’wah daebak’’ seru nana semangat kepada ku
‘’eoh’’ seru ku pelan dan memalingkan pandangan ku ke luar jendela
‘’ah dasar kau ini’’ seru nana pelan


……
‘’baiklahkamu bisa perkenalkan diri dulu’’ Lee songsaengnim mempersilahkan jiyong
‘’nde’’ ‘’ annyeonghaseyo Kwon Jiyong imnida, Bangapseumnida’’ seru jiyong sambill membungkuk sebentar
‘’baiklah tidak perlu berlama-lama lagi karna kalo kelamaan nanti waktu belajar kali ber kurang dan nanti kalian kekurangan materi untuk ujian lebih baik kita guanakan waktu ini sebaik baiknya dan semaksimal-maksimalnya dan’’ belum sempat lee songsaengnim melanjutkan kata-katanya anak-anak suda berteriak
‘’Songsaengnim……’’
‘’araso araso kamu duduk di bangku kosong itu ya jiyong’’ seru lee songsaengnim mempersilahkan jiyong duduk di bangkunya
‘’nde’’ jawab jiyong dan berlalu menuju bangkunyamelihat jihyun jiyong pun tersenyum kearah jihyun walaupun jihyun tidak menatapnya
‘’baiklah pelajar dimulai’’ seru lee songsaengnim semangat


Setelah 45 menit bel pun berbunyi
‘’ye’’ semua anak-anak bersorak gembira karna pelajaran pelajaran pertama selesai
‘’kamu mau kekantin jihyun-ah’’ ajak nana barsama sulli
‘’ani, aku mau ketaman’’ seru ku singkat
‘’baiklah aku pergi dulu ya’’ seru nana dan beranjak pergi menuju kantin
Aku pergi menuju taman belakang sekolah aku tidak sadar bahwa dari tadi jiyong mengikuti ku
……
Aku melihat langit pagi ini ‘’ini hari yang cerah’’seru ku dalam hati dengan tersenyum tipis sambil mengenakan henset ku
‘’kau cantik saat tersenyum’’ seru jiyong dan tentu saja mengagetkanku
‘’ah’’ ‘’kau ini hantu ya’’ ‘’selalu saja membuat ku kaget’’ ‘’ dasar aneh’’ gumamku kesal dan pergi meninggalkan jiyong
‘’ah’’ desahnya sambil tersenyum
……
Bel pulang berbunyi
‘’jihyun-ah’’ ‘’mau temenin aku ke mall tidak?’’ seru nana saat kami sedang bersiap pulang
‘’mian tapi aku ada keperluan lain hari ini’’ seru ku dan bergegas pergi
‘’ahoke’’ seru nana
……
Sesampainya dirumah aku bergegas mengganti baju ku dan pergi tanpa berkata apa-apa kepada oppa
aku suda memutuskan akan mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengisi kekosongan ku dan yang ku pikir lebih baik dari pada hanya duduk dirumah
Aku suda melamar kerja sebelumnya dan hari ini adalah hari wawancara ku,, aku melamar kerja di sebuah café yang tidak terlalu jauh dari rumah ku


……
‘’annyeonghaseyo’’ seru ku pada salah satu staf café
‘’annyeonghaseyo ada yang bisa saya bantu’’ seru staf yang bernama ilhoon
‘’saya dipanggil untuk wawancara’’ seru ku sopan
‘’eohbaiklah’’ ‘’silahkan’’ serunya seraya menuntunku ke ruanggan direktur dan menyuruhku masuk di ruanggan direktur

‘’annyeonghaseyo’’seru ku sopan pada direktur siwon
‘’eohkamu pasti’’ ’’jihyun’’ serunya sambil melihat berkas lamaran ku
‘’nde’’ seru ku sambil membungkuk
‘’silahkan duduk’’ serunya menyuhku duduk
……
Setelan beberapa menit wawancara selesai
‘’baiklah jihyun-ssi kamu bisa mulai berkerja hari ini’’ seru nya semangat
‘’benarkahsaya diterima?’’ seru ku tidak percaya
‘’ya’’ ‘’ilhoon-ssi tolong kemari sebentar’’ serunya di telpon
Mengetuk pintu dan masuk ‘’nde direktur’’ serunya sembari membugkuk
‘’tolong antarkan nona ini ke loketnya’’ serunya sambil tersenyum manis
‘’andai saja oppa ku seperti direktur, aku pasti betah dirumah’’ pikir ku sejenak saat melihat senyum manis direktur siwon
Ilhoon mengantar ku menuju loket ku……
‘’gomawo’’ seru ku sambil tersenyum
‘’anioh iya aku belum memperkenalkan diri ku bukan’’ ‘’Ilhoon imnida’’ serunya semangat
‘’eohjihyun imnida’’ seru ku dan membalas senyumnya


Hari ini pu aku lewati dengan bekerja hingga malam hari
Sesampainya dirumah entah mengapa aku ingin mengetuk pintu kamar oppa,, ku ketuk pintunya tapi tidak ada jawaban, ku coba mengetuk lagi lagi dan lagi tapi tetap saja tidak ada jawaban. Perasaan ku mulai tidak enak jadi ku coba mendobrak pintu oppa tapi tidak berhasil,, setelah beberapa detik aku pun tersadar bahwa ada kunci semua pintu di laci jadi aku mencoba mencari dan mendapatkannya walaupun memakan waktu cukup lama tapi akhirnya aku dapat membukanya. Aku coba mencari oppa tapi tidak ku temukan dia di tempat tidurnya, ku cari lagi diruang gantinya juga tidak ada sampai akhirnya ku temukan oppa pingsan di dalam kamar mandi. Ku periksa suhu badannya panas sekali, sepertinya oppa sedang demam


‘’oppa kau demam,’’ seru ku panic sambil mencoba menggendongnya menuju tempat tidur
‘’sudahlah aku tidak apa’ seru jinki pelan
‘’’jangan banyak bicara dulu’’ ‘’ istirahatlah’’ seru ku sambil menyilimuti oppa
‘’badan mu panas sekali oppa’’ ‘’eotokkae’’ seru ku panic
‘’kompres’’ ‘’tunggu disini oppa’’ seru ku lalu pergi ke dapur
Ku taru handuk di kepalanya ‘’ah,telpon bibi’’ seru ku dalam hati


( Bipp~~ bip~~
‘’yeboseyo jihyun-a’’ seru bibi
‘’bibioppa demam, apa yang harus aku lakukan’’ seru ku pada bibi panic
‘’jinjjaoke kamu tenang dulu’’ ‘’oke sekarang kamu cari kota P3k’’ seru bibi
‘’ahsebentar’’ seru ku dan berlari mencari kotak P3K dan membawanya ke kamar
‘’bibi aku suda menemukannya’’ seru ku pada bibi
‘’kamu liat ada obat disitu,, minumkan obat itu setelah oppa mu makan, araso’’ seru bibi
‘’ahbaiklah bibi’’ ‘’bibi aku tutup dulu’’ seru ku  )


‘’oppa’’ ‘’oppa suda makan’’ seru pelan pada oppa
‘’belum’’ jawabnya singkat
‘’oppa harus makan dulu sebelum makan obat ini’’ ‘’baiklah oppa, aku buatkan bubur dulu’’ seru ku dan beranjak menuju dapur


……
‘’ini oppa makan dulu’’ seru ku sembari membantu oppa duduk
Sesendok demi sendok aku suapkan pada oppa oppa hanya terdiam melihat ku
‘’oppa minum dulu obatnya’seru ku memberikan obat pada oppa
Belum sempat aku berdiri dari tempat ku duduk oppa menarik tangan ku
‘’mengapa kamu membantu oppa setelah apa yang oppa perbuat kepadamu selama ini’’ serunya pelan
‘’itu semua karna oppa itu oppa ku, apapun yang oppa perbuat suda maafkan walau itu sakit oppa’’ seru ku sambil membalas memegang tangan oppa dan tersenyum
‘’mianhae’’ serunya pelan dan tiba-tiba saja meneteskan air mata
‘’uljima oppa’’ ‘’aku tidak suka oppa menanggis’’ seru ku sambil menghapus air mata oppa
‘’mianhae jihyun-a, jinjja mianhae’’ serunya sambil memelukku
‘’aku senang akhirnya oppa kembali seperti dulu lagi’’ seru ku sambil tersenyum melepas pelukan oppa
‘’oppa bisa oppa jelaskan apa yang sebearnya terjadi dengan appa eomma hingga oppa bisa sangat membenci ku’’ seru ku sembari duduk
‘’sebenarnya oppa tidak membenci mu oppa hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa appa eomma suda tiada, appa eomma dibunuh saat mengantarmu pergi ketaman bermain itu lah alasan konyol yang membuat oppa membenci mu jihyun-a’’ seru oppa
‘’tidak apa-apa oppa aku hanya ingin oppa kembali seperti dulu lagiarachi?’’ seru ku sambil tersenyum
‘’gomawo jihyun-a’’ serunya membalas senyum ku


……
Hari ini adalah hari yang menyenangkan buat karna oppa telah berubah menjadi oppa yang ku kenal dulu
Suasana rumah pun mulai hidup kembali
Ke esokan harinya oppa suda mulai sehat kembali, dan seperti biasa aku membuatkan serapan
‘’oppa sarapan suda siap’’ seru ku semangat
‘’nde’’ serunya lalu pergi menuju dapur
Kami pun untuk pertama kalinya setelah 5 tahun serapan bersama lagi, perasaan ku pagi ini sangat baik, aku menceritakan tentang sahabat ku di sekolah dan pekerjaan baru ku, tapi aku tidak menceritakan soal jiyong kepada oppa, oppa mendengarnya dengan penuh senyuman yang membuat hati ku damai sekali
‘’oppa aku berangkat dulu’’ seru ku dan beranjak dari tempat duduk ku
‘’nde hati-hati’’ seru oppa dengan lembut


……
Entah mengapa aku merasa hari ini cerah sekali walaupun kenyataannya hari ini sedikit mendung, sepanjang jalan menuju halte aku hanya mendengarkan lagu sambil tersenyum entah mengapa aku ingin selalu tersenyum bertolak belakang dengan diri ku yang dulu……
Aku merasakan ada yang mengikuti ku,, kotelah kebelang dan benar saja sesosok jiyong sedarai tadi sedang mengikutiku
‘’yaapa yang kau lakukan’’ teriak ku
‘’ahaku ketahuan rupanya’’ serunya sambil tersenyum malu lalu berjalan mendekati ku
‘’ya untuk kali ini ku maafkan karna aku lagi senang,, oke’’ ‘’tapi lain kali kalau kau mengikutiku,,’’ seru ku sambil mengepalkan tangan ku di hadapannya dan lanjut berjalan
‘’senang?’’ ‘’senang kenapa’’ seru jiyong
‘’rahasia’’ seru ku singkat


Kami akhirnya tiba di bus, kami menaiki bus bersama


……
Sesampainya di sekolah
‘’kamu mau tidak datang ke acara ku,,’’ serunya gugup pada ku saat tiba di kelas
‘’acara apa’’ jawabku
‘’aku, seungri,, dan taemin akan tampil dalam festival music nanti malam’’ serunya smabli memberikan 2 tiket
Tapi aku hanya diam memandang tiket itu
‘’kau bisa mengajak nana,, ote’’ ‘’jebal jihyun-a’’ serunya memohon
‘’araso’’ seru ku lembut padanya, aku mengambil tiket dan berjalan menuju bangku ku
Entah mengapa har ini jihyun tidak merasa jengkel pada jiyong, selama perjalan ke sekolah di bus jihyun melihat wajah jiyong yang sedang memejamkan matanya sangan tenang, dan lembut. Mulai hari itu juga jihyun merasa berdebar saat berdekatan dengan jiyong.


……
Bel pulang berbunyi …… kami berjalan pulang,,,
‘’ini’’ seru ku pada nana smabil memberikan tiket konser padanya
‘’ige mwoya’’ serunya sambil membolak balikkan tiket itu
‘’itutiket yang jiyong berikan pada ku, dia bilang itu tiket konser. Kamu tidak diberi tau oppa mu’’ seru ku menjelaskan
‘’jinjjaoppa tidak pernah membicarakan tenatng bandnya’’ ‘’oke’’ jawab nana semangat
‘’ahtapi kita naik apa ke sana jihyuin-a?’’ serunya bingung
‘’eoh’’ seru ku bingung
‘’nanti ku jrmput’’ ‘’nana kau ikut dengan seungri saja’’ seru jiyong yang tiba-tiba dari belakang membuat aku dan nana berhenti dan menoleh
‘’eohoppa kau benar’’ ‘’masalah selesai’’ seru nana ‘’jihyun-a,, aku duluannya, ada taemin didepan’’ serunya membujuk ku
‘’eoh’’ seru ku gugup karna kalu nana pergi berarti tinggal aku dan jiyong
Jantungku mulai berdegup perlahan, diperjalanan menuju halte aku hanya terdiam,, samapai kami turun dari bus
‘’nanti malam aku jemput jam 7 ya’’ seru jinyog saat kami berpisah
‘’eoh,, araso’’ seru ku pelan dan berlalu,
‘’ah jihyun-ah’’ serunya mengentikan ku
‘’nde?’’ seru ku kaget
‘’berikan hp mu’’ serunya
‘’hp’’ seru ku sambil mengeluarkan hp dari kantong ku
Dia mengambilnnya ‘’nanti ku telpon’’ serunya singkat dan pergi ‘’bye’’
‘’eoh’’ seru ku dan berlalu
……


Diperjalanan pulang jiyong,,
‘’di sepertinya suda tidak marah lagi pada ku’’ ‘’malam ini harus ku lakukan’’ ‘’harus’’ pikir jiyong


Sesampainya di rumah jihyun
‘’aku pulang oppa’’ seru ku
‘’eoh makan siang sebentar lagi siap’’ serunya dari dapur
‘’wah oppa,,’’ ‘’ini pasti lezat’’ seru ku sambil berlari kedapur
‘’suda,, ganti baju dan cepat turun’’ seru oppa sambil tersenyum
‘’nde’’ seru ku dan berlalu menuju kamar
Setelah mengganti baju aku pun turun
‘’ayo makan’’ seru oppa
‘’nde’’ seru ku


Kami pun makan, suasananya sangat tenang aku memulai percakapan
‘’oppa ini lezat’’ seru ku sambil tersenyum
‘’makan yang banyak’’ ‘’maaf oppa baru bisa membuatkan makan untuk mu’’ serunya sedih
‘’gwenchana oppa’’ ‘’oppa nanti malam aku sama nana mau menonton festival band oppanya nana, ote? Boleh?’’ seru ku sedikit gugup takut oppa melarangku
‘’tentu saja boleh, oppa ingin membahagiakan mu’’ ‘’tapi benarkah hanya bersama nana?’’ serunya menggoda
‘’apa maksud oppa?’’ seru ku gugup
‘’sepertinya oppa melihat namja yang mengantar mu tadi mangatakan ‘nanti malam ku jemput’ bukan?’’ serunya menggoda
‘’oppa, kau mengintip ku ya?’’ seru ku sedikit malu

‘’tidak bisakah kau menceritakan tentang namja itu pada oppa, jebal’’ serunya tambah mengoda ku
‘’oppa’’ ‘’nanti saja, araso’’ seru ku malu ‘’aku suda selesai oppa’’ ‘’oppa yang membereskan piring araso’’ seru gugup dan berlalu menuju ruang tamu


……
Aku bersiap-siap menunggu jiyong menjemput ku,,
‘’aku didepan’’ isi pesan jiyong
Aku pergi keluar kamar berpamitan pada oppa
‘’oppa aku pergi dulu’’ seru pada oppa
‘’ya hati-hati?’’ seru oppa
Aku keluar jiyong suda menunggu,,
‘’ayo jalan jihyun-a’’ serunya sambil memberikan helm
‘’naik motor’’ seru ku kaget
‘’iya,, sini ku pakaikan’’ seru jiyong sambil memakaikan helm pada ku dan lantas saja wajahnya sekarang tepat berada didepanku, jantung ku berdegup kencang kembali
‘’suda aku bisa sendiri’’ seru ku tidak tahan karna pipi ku mulai memerah
‘’ah’’ desahnya kaget lalu tertawa karna dia menangkap pipiku memerah
‘’ayo jalan’’ seru
……
Sesampainya di temapat festival
‘’jihyun-ah’’ seru nana dari jauh
‘’dasar,, dia tidak malu apa teriak-teriak begitu’’ gerutu ku kesal karna malu akibat sifat nana
‘’sudahlah’’ ‘’ayo’’ seru jiyong sambil tersenyum
Aku dan jiyong berjalan menuju nana taemin dan seungri
‘’nana kamu tidak malu apa tadi,, kita buka di sekolah sekarang’’ seru ku kesal pada nana
‘’hehehehe mian’’ serunya sambil tersenyum malu
‘’kau tampil keberapa?’’ tanya ku pada jiyong
‘’ke5’’ jawabnya
‘’eoh’’ seru ku tanda mengerti


……
Fasrivalnya pun dimulai 1 demi 1 band menampilkan bakatnya dan tiba saatnya band jiyong tampil, jiyong yang sebagai vokalis membawakan lagu I’m saying milik Lee hongki denagan keren semua bersorak untuknya. Entah apa aku slah liat atau memang jiyong selama menyayikan lagunya selalu menatap ku dan membuat ku slah tingkah karnanya.
Penampilan jiyong pun selesai, nana memberikan ide untuk berpesta merayakan suksesnya malam ini di rumah jiyong sang laeder
Aku pun hanya bisa mengiyakan ajakan nana yang cerewet,
Sesampainya di rumah jiyong eommanya suda bersiap-siap, eommanya suda memasak makanan yang lezat-lezat,
‘’ayo masuk’’ serunya jiyong mempersilahkan kami masuk
Aku hanya mengikuti kemana nana mengajak ku duduk
Dan sekarang aku malah duduk berhadapan dengan jiyong
‘’jiyonggie eomma mau jalan dulu, tadi ada telpon dari nenek. Kaki nenek sakit lagi jadi mungkin eomma akan pulang besok. Araso?’’ seru eomma jiyong
‘’eoh eomma’’ seru jiyong dan berlalu mengantarkan eommanya kedepan


……
kami memulai acara makan-makannya,,
aku tidak begitu lapar malam itu jadi aku meminta ijin nana untuk kedepan sebantar
‘’nana aku kedepan sebentar’’ seru ku dan berlalu menunggalkan yang lainnya
Jiyong yang baru saja keluar kamar mandi lalu melihat jihyun suda tidak ada lagi menanyakan kepada nana
‘’nana jihyun mana?’’ Tanya jiyong
‘’dia didepan’’ seru nana
Jiyong pun langsung pergi menuju teras depan rumahnya
‘’apa yang kamu lakukan’’ seru jiyong
‘’ahkamu selalu saja mengagetkan ku’’ seru ku kaget ‘’ aku hanya duduk’’ seru ku pelan
‘’ehm’’ batuk jiyong pelan sambil mendekatkan duduknya pada jihyun
Melihat jiyong yang semakin mendekat pun merasa gugup
‘’yakau mau apa’’ seru ku gugup
‘’ani’’ serunya pelan, dan sekarang dia suda sangat dekat dengan ku
‘’jangan mendekat lagi’’ seru ku membentak pelan
Jiyong tidak menajawab tapi dia mendekati ku seperti ditaman waktu itu
‘’ya hajima’’ seru ku saat mukanya suda dekat dengan mukaku
‘’tenanglah’’ ‘’aku tidak akan melakukan itu kembali, yang pastinya tidak sekarang’’ serunya sambil menatap ku
‘’tttrus?’’ Tanya ku terbata-bata
Jiyong terdiam sesaat dan berkata
‘’aku menyukai mu’’ serunya sambil menatap ku dan tiba-tiba saja dia mencium kening ku lembut dan manjauhkan badannya dari ku
Aku hanya terdiam, aku tidak tau apa yang harus ku katakana jantung ku suda berdegup tidak karuan.
‘’dia menyukai ku’’ hanya itu yang terlintas di pikiran ku saat itu, aku tersadar……
‘’jangan bercanda jiyonggie?’’ seru ku sambil tertawa walaupun itu tidak lucu sama sekali
‘’aku tidak bercanda’’ ‘’ayo masuk, disini dingin,nanti kamu sakit’’ serunya lalu menarik ku masuk bergabung dengan yang lainnya didalam
‘’eoh’’ hanya itu yang ku jawab aku hanya membiarkannya menarik ku
Karna suda malam kami memutuskan untuk pulang, jiyong memaksa untuk mengantar ku pulang dan aku pun tidak bisa menolaknya.
Sesampainya di depan rumah ku
‘’aku masuk dulu’’ seru dan berbalik perlahan
‘’tunggu’’ serunya menarik tanganku
‘’wae?’’ Tanya ku sambil menoleh
‘’ani’’ ‘’selamat malam’’ serunya lalu mngecup kening ku ‘’masuklah’’ serunya lagi
Aku hanya bisa dia,, sambil berbalik masuk
……
‘’ada apa dengannya apa yang dia katakana benar’’ ‘’ah dia membuatku gila’’ pikir ku saat sedang menganti pakaian
Malam ini hanya berakhir dengan memmikirkan perkataan jiyong yang membuat ku gila
‘’apa besok aku menghindar saja’’ ‘’’tapi dia duduk tepat dibelakangku’’ ‘’ahmengapa dia harus pindah di kelas ku’’ ‘’eotokhae?’’ ‘’ah’’ ‘’sudahlah’’
Aku pun berhenti berfikir tentang esok dan tertidur


……
Keesokan harinya aku bagun lebih awal karna aku ingin pergi kesekolah lebih awal untuk menghindari jiyong
‘’oppa’’ teriak ku ‘’oppa aku suda buat kan serapan’’ seru ku lagi saat membuka pintu kamarnya
‘’ya ini masih pagi sekali’’ seru oppa saat terbangun
‘’cepat bangun,, bukannya oppa hari ini suda mulai kuliah lagi’’ seru ku menarik selimut oppa
‘’araara,,’’ serunya terbangun dari tidurnya menuju kamar mandi
Saat oppa sedang mandi aku suda sarapan terlebih dulu
‘’oppa aku berangkat dulu’’ seru ku saat oppa keluar kamar mandi
‘’yatidak bisakah kau menunggu oppa mu ini?’’ serunya sedikit kesal
‘’miannanti malam biar aku yang masak dehoke oppa?’’ seru ku membuju oppa agar tidak marah dengan ku
‘’araso’’ ‘’pergilah,, hati-hati’’ ‘’oya sampaikan salam ku sama namja itu oke’’ serunya mengoda ku
‘’oppaaaaa’’ seru ku malas
‘’arasopergilah’’ serunya lagi
Aku pergi kesekolah pagi sekali agar aku tidak bertemu di depan gerbang dengannya

Hari demi hari jihyun selalu menghindar dari hadapan jiyong karna dia selalu merasa gugup ketika bersama jiyong jihyun binggung dengan perasaanya sendiri tentang di menyukai jiyong atau tidak.


Tapi jiyong selalu berusaha mendekati jihyun, dia merasa sesuatu yang aneh saat melihat jihyun mencoba menghindarinya, rasa sakit yang sangat parah, tapi dia juga merasa bersalah karna dia suda membuat jihyun merasa tidak enak berada di dekatnya


Kerenggangan hubungan mereka berlangsung hingga libur musim panas tiba mereka benar-benar tidak menghubungi satu sama lain. Jihyun sibuk dengan kerja paruh waktunya


Setelah di desak oleh nana untuk cerita tentang mengapa mereka bisa seperti ini jihyun pun bercerita semuannya pada nana. Memeng konyol apa yang jihyun sekarang  lakukan menginggat jiyong tidak berbuat salah kepadanya.


Begitu pula dengan jiyong dia didesak oleh seungri untuk mengatakan tentang dia dan jihyun, jiyong menceritakan semuanya pada seungri.


Yang sebenarnya mereka berdua mulai merindukan satu sama lain,


Dan pada suatu hari di pesta ulang tahun Kim Nana mereka di pertemukan kembali,, jihyun sangat cantik dengan balutan gaun berwarna merah yang indah malam itu.


Jihyun sepertinya tidak mengetahui bahwa jiyong sedang memperthatikannya sedari tadi


‘’jihyun-akau terlihat cantik malam ini’’ seru nana semangat
‘’yakalau bukan karna ini hari ulang tahun mu aku tidak akan mengenakan gaun mematikan ini’’ seru ku sedikit kesal
‘’ahya,, itulah kamu jihyun-a’’ serunnya menyindir


Asik bercengkrama, sengri datang bersama jiyong dan taemin

‘’jiyong oppakau terlihat tamoan malam ini’’ seru nana memuji


Mendengar nama itu aku pun berbalik


‘’jiyonggie’’ seru ku kaget
‘’sudah lama ya?’’ serunya sambil tersenyum tipis
‘’eoh’’ seru ku ragu
‘’bisa kita bicara berdua sebentar?’’ serunya manyuruh ku mengikutinya kebalkon lantai atas rumah nana
‘’wae?’’ seru ku
‘’wae kau bilang wae? Selama ini mengapa kau menghindar dari ku, oke mungkin itu terlalu cepat aku mengatakan aku mencintai mu tapi apa yang harus aku lakukan aku memang mencintau mu jhyun-a, apa aku harus berpura-pura tidak mencintaimu tapi itu mustahil buat ku. Katakana mengapa kau tidsk membalas telpon ku, ya minimal kau menjawab sms ku jhyun.akatakana apa salah ku , katakan’’ serunya marah dan sedikit membentak
‘’mianhae jiyonggie’’ seru ku takut, air mataku pun keluar
‘’aku bisa gila karna merindukan mu, dan sekarang aku bisa gila jika tidak memeluk mu’’ serunya sambil menarik tangan ku lalu memeluk ku ‘’nado mianhae’’ serunya saat memelukku ‘’nan bogoshipo jihyun-a’’ serunya pelan. Jiyong melepaskan pelukanny lalu berlalu perlahan
‘’kajimakajima’’ seru ku sambil memegang tangannya
‘’mwo?’’ seru jiyong
‘’saranghae’’ seru ku pelan
‘’mwoya? Aku mendengarnya’’ serunya sedikit mengoda
‘’ah,, jinjja sarang handago?’’ seru sedikit keras
‘’ahakhirnya kau mengatakannya juga?’’ serunya sambil mengodaku
‘’eouhh’’seru ku sedikit kesal ‘’dwaesoaku pergi’’ seru kesal dan berlalu tapi di halang oleh jiyong
‘’yaaku hanya bercanda’’ ‘’kau cepat sekali marah chagi ya’’ serunya lau memelukku……


……
Nana yang sedari tadi mencari mereka akhirnya menemukan mereka di lantai dua,, jiyong dan jihyun begitu malu karna nana melihat mereka.
Jihyun dan Jiyongpun resmi berpacaran malam itu, mereka kembali bersama-sama lagi saat disekolah


……
Hubungan Jihyun dan oppanya Lee Jinki kembali harmonis dari hari kehari 

Hubungan Jiyong dan Jihyunpun tak kala romantic 
Jiyong selalu bersikaf romantic ketika bersama jihyun, membuat jihyun selalu tersipu saat bersama jiyong


Kim Nana masi terus berusaha mendekati Taemin sedangkan Seugri selalu menggangu rencana nana mendekati taemin.


Belajarlah untuk mererima kenyataan yang ada, baik yang berupa kenyataan yang buruk maupun yang baik,


The End |||

 
blog template by suckmylolly.com