You’re my Happiness’
Aouthor : Lee Hyeri
Gandre : Romance
Cast : Lee Ji hyun, Lee Jinki, Kwon Jiyong
(G-Dragon)
Kim Na na, Lee Taemin, Seungri and other
‘’appaaaa…’’
aku terbagun
Mengapa selalu mimpi buruk ini yang muncul,
Sudah lima tahun semenjak eomma appa
meninggalkan ku bersama oppa aku selalu bermimpi mimpi yang sama setiap
harinya!! Apa yang sebenarnya terjadi…
Tidak ada yang memberitahuku apa yang
terjadi lima tahun yang lalu dan aku pun tidak mengingatnya karna aku masi
kecil dan tidak mengeti apa-apa …
paman dan bibi ku memilih diam sedangkan oppa memilih tidak perduli dengan ku.
Aku selalu bertanya kepada oppa tadi dia hanya cuek dengan ku,, bagaikan aku
inilah penyebab kematian orangtuaku. Dan
dalam 5 bulan aku akan ber umur 17 tahun. Sekarang aku sudah duduk di
kelas 2 sma, sifat dan kelakuanku berubah
saat memasuki SMP menjadi sosok yang sangat dingin setelah kematian orangtua ku
ditambah lagi oppa yang selama ini ku sayang berubah menjadi sosok yang selalu
memmbuatku bersedih....
Aku hanya memiliki satu teman bernama Kim Na
Na suda 2 tahun ini aku berteman denganya hanya dia yang mengerti sifat ku
sejak pertama kali kami bertemu dikelas satu. Aku pun merasa nyaman berteman
dengannya walaupun ada kalanya dia
sangat menjengkelkan…
……
Pagi ini sama seperti biasa aku bangun dan
menyiapkan sarapa untuk ku dan oppa…
Ku coba mengetuk pintu oppa tapi tidak ada
jawaban jadi aku memilih memenggilnya ‘’jinki oppa sarapan suda siap’’ teriakku
pelan
‘’nde’’ hanya itu yang oppa ucapkan dengan ketus…
Aku lelah
selalu sarapan sendiri jadi aku memutuskan untuk tidak serapan pagi ini…
Oppa memang tidak pernah serapan bersama
ku, dia lebih memilih sarapan setelah aku pergi kesekolah begitupun dengan
makan malam …
Aku bagai hidup sendiri dirumah ini…
Dengan suara pelan ku ucap ‘’oppa aku pergi’’
tanpa didengar…
……
Sesampainya di sekolah aku suda di tinggu
oleh Na Na di gerbang
‘’jihyun-ah’’ teriak nana memanggilku
Aku hanya tersenyum tipis dan menuju
kearahnya
‘’ayo kita kekelas’’ seru hana sambil
mengenggam tangan ku. Dia tidak pernah marah dengan sikap ku…
‘’kamu tau ini hari apa’’tanya Na Na setelah sampai di kelas…
Ku menoleh dan berkata ‘’senin’’ jawabku
singkat..
‘’ahhh…
ya memang ini hari senin’’ jawabnya memperjelas. ‘’eoh’’ jawabku dan
memalingkan pandangan
ku……
‘’yaaa…
dasar kau ini, kita itu suda
berteman 2 tahun masa lupa
sama ulang tahun ku’’ gerutuhnya
sambil memanyunkan bibirnya…
‘’eheh’’tawaku
pelan ‘’arayo’’ jawabku pelan,
mendengar apa yang ku katakana Na Na pun langsung memandang ku sambil tersenyum
‘’jinjja’’ serunya ‘’ahhh…
jihyun-ah’’ serunya lagi sambil memelukku…
‘’eoh’’ ‘’kamu mau kado apa? Jangan
aneh-aneh’’ seru ku datar
‘’ahhh…
heheheh jangan kwatir’’ ‘’kamu Cuma tinggal ikut kemana aku pergi hari ini’’
‘’itu saja cukup jihyun-a’’ serunya semangat, ‘’otte??’’ tanyanya…
‘’eoh…araso’’
jawab ku datar
…
Bel pulang berbunyi…
‘’mau kemana?’’ Tanya ku pad Na Na ‘’ suda ikut saja…
oke’’ jawabnya
Aku pun pergi meninggalkan kelas pergi bersama Nana
‘’kita mau kemana’’ Tanya ku saat tiba
dihalte ‘’sudah,, ikut saja.’’ jawabnya semangat
……
Setelah beberapa jam kami pun tiba…
‘’taman bermain’’ Tanya ku
‘’eoh…
kajja’’ jawabnya singkat
Ya Na Na tau kalau aku belum pernah ke taman
bermain karna aku tidak menyukai keramaian…
‘’ayo.. kita duduk dulu disana’’ ajak na na
sambil menarik tangan ku
‘’nde’’ jawabku singkat…
‘’kamu mau es krim jihyun-a’’ tanyanya
‘’eoh’’ jawab ku sambil mengambil hanphone
‘’oke,, tunggu ya’’ seru nana dan berlalu…
……
‘’ini’’ serunya sambil memberikan es krim kepada
ku
‘’eoh’’ seru ku ‘’Nana,, apa kita sedang
menunggu seseorang’’ Tanya ku lagi
‘’ah,, eoh’’ jawabnya singkat sambil
memakan es krim miliknya
‘’nuguya?’’ Tanya ku binggung,, belum
sempat nana menjawab orang yang ditunggu pun datang
‘’ahh…oppa?’’ teriaknya
‘’nuguya?’’ Tanya ku dalam hati... sambil
mengotak-atik hp
ku
‘’annyeong oppa’’ seru nana
‘’eoh
annyeong Na Na-ya’’
seru namja itu
‘’annyeong’’ sapa namja itu kepada ku …
‘’ya…’’
teriak Na Na yang melihatku asik dengan hp
ku
‘’eoh…
mian???’’ ‘’nugu-ya?’’ tanyaku
‘’jiyong imnida’’ jawabnya sambil
mengulurkan tangannya untuk berjabatan
‘’eoh jihyun imnida’’ jawabku sambil membungkuk sedikit dan tidak membalas
tangannya lalu
kembali duduk
‘’ehehe oppa dia memang seperti
itu’’ seru nana saat melihat tingkahku, lalu mata nana tettuju pada taemin ‘’eohh,,
taeminnie,,’’ seru nana sambil menarik
tangan taemin
‘’ya…
nana kau tidak menyapa ku’’ seru seungri
‘’eoh oppa
kita kan sering bertemu dirumah’’ seru nana dan berlalu
menatap taemin
‘’ya..dasar ku ini’’ seru seungri kesal
‘’ ah…jinjja’’
lirih nana kesal dengan sikap oppanya
Jiyong adalah teman dari oppanya Na Na
yaitu Seugri… Seungri, Jiyong,
dan Taemin adalah teman akrab. Dan dari situlah awal mula aku bertemu dengan
jinyong
Na Na menyuruh jiyong duduk tepat di
depanku sedangkan
nana duduk disamping ku sambil menatap taemin dan seungri duduk di samping
taemin…
‘’oppa kajja’’ seru nana sambil berdiri
‘’eodiga?’’ Tanya ku
‘’kita jalan-jalan’’ seru nana sambil
berlari meuju taemin
‘’eoh’’ seru ku singkat…
Di sepanjang jalan aku hanya bisa diam
karna kau benci berada di taman barmain ini
terlalu ramai menurut ku…
‘’jihyun-a’’ seru hana memanggilku,,
aku menoleh’’ wae?’’ tanyanku
‘’aku sama taemin mau ke sana dulu ya’’
seru hana sambil menunjuk salah satu wahana bermain dan barlalu
‘’eoh…’’
seru ku singkat
‘’ya Na Na aku ikut‘’ teriak seungri
‘’jiyong aku pergi dulu,, mereka tidak
boleh berduaan’’ seru sengri singkat dan berlalu …
‘’ahh jihyun-a kita…’’
belum sempat jinyong menyelesaikan kata-katanya saat jiyong menoleh ternyata jihyun suda tidak
disampinya lagi…
…
‘’ah ini membosankan’’ gerutu ku sambil
berlalu meninggalkan jiyong
‘’Ya…
tunggu’’ terik jiyong. Aku hanya menoleh
sebantar lalu lanjut berjalan lagi…
……
Aku berhenti saat dia berhasil menyusulku
‘’ka…ah
ah…mu…mau
kemana’’ Tanya jiyong saat berhasil mengejarku dari tempat dia berdiri tadi
menuju kearah ku yang jaraknya cukup jauh
‘’molla’’ jawab ku singkat ‘’ ‘’kamu pergi saja kamana kamu mau,, aku pergi dulu’’
jawab ku ketus dan pergi meninggalkan jioyong
‘’ah…
ini menarik’’ serunya tersenyum tipis sambil menatap kearah punggung ku yang
lama kelamaan menghilang
……
Merasa lelah berjalan akupun mencari tempat
duduk untuk melepas lelah ku…
Setelah beberapa menit akhirnya aku
menemukan tempat duduk yang lumayan nyaman dan sepi. Ya memang kesunyian yang
sedang ku cari saat ini…
Pamandangannya pun indah…
akupun memilih mendegarkan lagu…
Entah mengapa aku terlarut dengan lagu yang
kudengarkan… akupun meteskan
air mata dan tanpa tersadar aku
terlelap,, lagu yang ku dengar
mengigatkan ku kapada orang tua ku dan oppa yang selama ini ku rindukan
bagaimana dia mencintaiku walau ingatan itu samar-samar ku ingat…
……
Aku merasakan hp ku bergetar, akupun
terbangun karnanya
‘’eohmmmm…’’
gumam ku sambil melihat jam di hp ku ‘’ah…’’
desah ku kesal karna tidak sadar suda tertidur cukup lama… jam pun suda
mnunjukkan bahwa telah sore hari…
aku meoleh kekiri dan kekanan berharap tidak ada orang yang melihatku sampai suara seorang
namja mengagetkanku…
‘’tidurmu nyenyak sekali’’ serunya pelan
‘’ah…’’
seru ku kaget ‘’ya jiyong…
kau mengagetkanku’’seru ku pelan
‘’sejak kapan kamu disini? Bagaimana kamu
tau aku disini?kamu mengikutiku ya?’’ tanyaku bertubi-tubi kepadanya
‘’aku disini
sejak kamu terlelap’’ jawabnya sambil menatap ku sayu
‘’eohh jinjja’’ gumam ku tidak percaya
‘’kau bahkan tidur di pundak ku’’ serunya
lagi sambil mendekatkan wajahnya
‘’jin…jin…jay
o?’’ Tanya ku gugup menatap wajahnya yang mendekat…
‘’aku bercande’’ serunya sambil
tertawa pelan
‘’ya…
minggir’’ seru
ku kesal
‘’shiro’’ jawabnya dan semakin mendekatkan
wajahnya kepada ku
‘’ya…minggir
ku bilang’’ teriak ku gugup
‘’kalau aku tidak mau kenapa?apa yang mau
kamu lakukan?’’ jawabnya dengan tersenyum sambil terus mendekatkan wajahnya
‘’yak…
minggir,, kalau kamu tidak minggir aku bakalan……
aku bakalan’’ seru ku tambah gugup karna wajahnya suda begitu dekat
‘’mwo? Kamu bakalan apa?’’ tanyanya mengoda
ku
‘’kau tau apa yang terjadi jika kita suda
sedekati ini’’ godanya dan sekarang bukan hanya wajahnya saja tapi bibirnya
suda begitu dekat dengan ku
‘’ya…jangan
bercanda’’ seru ku sambil memukulnya pelan
‘’aku tidak bercanda’’ jawabnya sambil
memegang tangan ku yang coba
memukulnya
Sekarang aku tidak bisa berkata apa-apa
lagi… semakin aku berbicara
maka semakin dekat juga jarak antara kami…
‘’jangan bergerak’’ serunya singkat dan……
‘’chu~~’’
Dia…
dia… mencium ku,, hanya itu
yang ada di pikiran ku……
Jiyong melepas ciumnya…
‘’kamu cantik saat gugup’’
serunya lembut kepada ku
Aku hanya bisa terdiam mencoba mencerna apa
yang sedang terjadi
‘’kajja,,
kita suda ditunggu di depan’’ serunya sambil menarik
ku dan berjalan menuju Na Na dan yang lainnya yang suda menunggu di depan
……
‘’ya…’’
teriak ku setelah
lamunan ku menghilang dan tersadar
‘’wae?’’ serunya menoleh kearah ku
‘’wae?ah…
michoso’’ seru kasar lalu berlalu berjalan mendahuluinnya
‘’eh’’ ‘’hehe’’ tawanya sambil tersenyum
tipis lalu berjalan di belakang ku
……
‘’jihyun-ah…kamu
dari mana! Aku sms tidak dibalas’’ serunya pada ku
‘’mian’’ seru ku pelan ‘’aku mau pulang’’
seru ku pada NaNa ketus
‘’mwo?pulang’’ seru NaNa heran
‘’eoh…
aku pulang sendiri saja, araso’’ seru ku sambil berlalu pulang meninggalkan
mereka
‘’ah…ada
apa dengannya sepertinya dia marah?’’ seru NaNa pelan ‘’ya…jiyong
oppa kalian berdua ada apa sepertinya jihyun marah sekali’’ seru nana pada
jiyong penasaran
‘’eoh jiyong-a apa yang terjadi’’ seru
seungri tak kalah penasaran
‘’ahh…
aku juga tidak tau,, bukanya dia biasanya begitu?cuek’’ seru jiyong gugup
‘’iya emang
dia cuek, tapi tadi
itu dia memang benar-benar marah’’ serunya Nana yakin
‘’eoh bukanya dia memang seperti itu’’ seru
seungri membenarkan jiyong
‘’ya aku ini suda berteman
dengan jihyun hampir 2 tahun jadi aku bisa membedakan dan yang tadi itu dia
benar-benar marah’’ seru nana panjang lebar dan terdiam bingung
‘’eoh… benarkah’’
seru jiyong gugup dan terdiam ‘’ah jiyong kau bodoh…’’ pikir kesal
jiyong dalam hati
‘’sudalah kita pulang juga,
oke’’ seru seungri memecah keheningan
‘’eoh’’ seru jiyong ‘’taemin
kau antar nana pulang ya’’ seru seungri
‘’ah’’ ‘’aku ? tapi……’’ belum
sempat taemin melanjutkan kata-katanya nana langsung menarik tangan taemin
‘’kajja’’ seru nana senang ‘’ah… jinjja’’ pikir taemin
……
‘’ayo kita jalan’’ seru seungri
pada jiyong
‘’eoh’’ seru jiyong pelan
‘’ehmm… hyung’’ seru
seungri pelan pada jiyong
‘’mwo?’’ jawab jiyong
‘’sebenarnya apa yang terjadi
saat hyung dan jihyun bersama tadi’’ seru seungri penasaran
‘’ah… sebenarnya…sebenarnya…’’ jawab
jiyong gugup
‘’seberanya apa hyung’’ seru
sengri penasaran,, ‘’hyung… sebernya apa?’’ Tanya seungri tambah penasaran
Tiba-tiba jiyong berhenti
berjalan ‘’sebenarnya… sebanarnya alasan mengapa jihyun marah karna … karna…karna aku
menciumnya’’ jelas jiyong gugup smabil tersenyum tipis
‘’mwo? Ya hyung… pasti kau
suda gila’’ seru seungri tertawa tidak percaya
‘’ya aku suda gila… aku senang
saat dia gugup… dia tampak cantik’’ seru jiyong sambil melanjutkan
jalanya
‘’wah…hyung kau
sungguh… sungguh luar
biasa hahahaha’’ seru seungri mengoda jiyong
‘’heheh kau ini… ingat ini
rahasia, oke. Kamu tidak boleh memberitahukan siapapun bahka itu nana. Araso?’’
seru jiyong memperingatkan
‘’araso hyung’’ seru seungri
sambil tertawa kecil
‘’mulai dari sekarang aku akan
masuk di kehidupnnya’’ seru jiyong dan mereka pun melanjutkan jalannya
……
‘’dasar gila’’ pikirku saat
berada di didalam bus ‘’apa dia suda kehilangan akal sehatnya, ahh… dia
menyebalkan, ini benar hari yang menyebalkan’’ seru ku dalam hati ‘’nappun
namja’’ gerutu ku pelan ‘’ahhhhhhh’’ terika ku yang membuat setiap mata yang
ada di dalam bus serentak mentapku, aku pun berdiri membungkuk sebentar meminta
maaf dengan rasa malu ‘’ ini semua karna laki-laki sialan itu’’ seru ku pelan
saat kembali duduk dan menutup muka ku…
Aku pun sampai di depan rumah
ku tapi entah mengapa kaki ini bagain enggan melangkah. Mungkin karna bukan
hanya hati ku yang suda lelah menghadapi sikap oppa tapi juga seluruh badan ku
bagai mengerti apa yang ku alami dan enggan aku merasa sedih kembali jika aku
masuk dalam rumah ini. Ku coba memenangkan diri sejenak dan masuk dengan senyum
ku walau itu terlihat terpaksa.
‘’aku pulang oppa’’ teriak ku
tanpa dibalas
Ku coba mencari di dapur tapi
oppa tidak ada lalu aku coba mengetuk pintu kamar oppa,,
‘’oppa…’’ ‘’oppa aku
pulang’’ seru ku sambil mengetuk pintu oppa
‘’pergilah suaramu manggangu
ku’’ seru oppa kasar
‘’nde’’ jawab ku lemas dan
berlalu. Aku baru sadar kapan terakhir kali aku melihat wajah oppa suda
samar-samar di igatanku. Selama 5 tahun aku hanya melihat bayangan wajahnya
sekilas dan punggungnya saat masuk kekamarnya karna oppa selalu menghindari ku..
…
‘’appa……eomma…’’aku bagun
mimpi ini terulang lagi setiap harinya dan semakin menyakitkan. Apa yang
sebenarnya terjadi hanya itu yang ku pikirkan…
Pagi ini aku memutuskan tidak
memanggil oppa untuk serapan aku hanya meninggalkan note di atas meja
‘’Oppa mian aku tidak memanggil
mu untuk serapan karna ku tau walaupun ku panggilpun oppa tidak akan mau
serapan bersama ku. Selamat makan oppa’’
Hanya itu yang bisa ku tulis.
Lalu aku berlalu menuju sekolah.
……
‘’mengapa dia tidak memanggil
ku. Apa dia suda pergi sekolah?’’ pikir jinki dan memutuskan untuk keluar
manuju dapur
‘’dia suda pergi’’ seru jinki
pelan.
Jinki melihat note yang di buat
oleh jihyun……
Sebenarnya dia tidak tega
melakukan ini pada dongsaengnya sendiri tapi dia juga tidak bisa untuk tidak
menyalahkan jihyun atas kematian orangtuanya karna jinki tidak bisa menyalahkan
siapa-siapa dan jinki terlalu takut menerima kenyataan bahwa orangtuanya telah
pergi meninggalkannya.
Meski kejadian yang sebenarnya
suda di jelaskan oleh bibi jinki tapi tetap saja jinki tidak bisa terima dengan
kenyataan yang sebenarnya. Bibi jinki belum bisa menjelaskan kepada jihyun
dengan alasan saat itu jihyun masi terlalu kecil untuk mengerti.
……
‘’jihun-ah’’ teriak nana saat
bertemu dengan ku di depan gerbang
‘’eoh’’ seru singkat sambil
tersenyum sedikit
‘’kau sakit’’ seru nana sambil
manatap ku
‘’ani’’ seru ku sambil menengok
sebentar kearah nana ‘’nana’’ seru ku pada nana pelan
‘’wae?’’ seru nana
‘’aku lihat ada taemin di belakang’’
seru ku singkat
‘’jinjja…’’ seru nana
bersemmangat
‘’eoh’’ seru ku singkat
‘’ah… hehehe aku…’’
‘’pergilah’’ seru ku memotong
perkataan nana
Aku pun melanjutkan berjalan
menuju kelas
……
‘’taeminie…’’ teriak nana
sambil berlari kearah taemin
‘’ah jinjja jihyun… pasti dia
yang memberitahukan pada gadis cerewet ini’’ seru taemin sewot
‘’sudahlah… terima saja
kenyataannya’’ ‘’aku pergi dulu’’ seru jiyong kemudian berlalu meninggalkan
taemin
‘’ya…dasar’’ gerutu
taemin kesal
‘’taeminnie…’’ seru nana
sambil memegang erat tangan taemin
……
Saat perjalannan ku menuju
kelas aku di stop oleh geng Senior ku Top ditangga
‘’ya… bos itu
jihyun’’ seru salah satu anak
‘’jinjja…eodiga?’’
Tanya bos geng itu yang bernama top
‘’itu… dia menuju
kemari’’ seru salah satu anak buahnya lagi
‘’hu…stop dulu’’
seru top mencoba menyuruh ku berhenti
‘’minggir’’ seru ku singkat
‘’ya… dia itu
senior mu tidak bisakah kau bersikap sopan’’ seru salah satu anak buah geng itu
‘’sunbae…minggir’’ seru
ku yang menekankan suara ku lebih keras pada kata sunbae
‘’ya ya ya…kalian ini dia
ini orang yang special buat ku, sopanlah sedikit’’ ‘’ya kan changi’’ seru top
sambil tertawa senang
‘’minggir’’ seru ku mulai
kesal.
‘’ayolah jihyun’’ seru top
sambil menarik tanganku dan menggenggamnya
‘’ah…’’ desah ku
kesal
Sedangkan di bawah tangga
jiyong yang mulai marah melihat tingkah top yang mulai keterlaluan suda tidak
bisa sabar lagi…
‘’sunbae’’ seru jiyong sedikit
kesal
‘’eoh…jiyong-ah’’
seru top
‘’hajima…’’ bujuk
jiyong
‘’wae?’’ Tanya top sambil
melepas genggamannya pada jihyun ‘’kau menyukainya’’ Tanya top menggoda
‘’ayolah hyung…’’ bujuk
jiyong sekali lagi
‘’araso…tapi aku
benar- benar menyukainya jiyonggie’’ seru top sambil tertawa pelan
‘’hyung…trus bagaimana
dengan hyorin’’tanya jiyong
‘’ah…jangan sebut
namanya. Itu membuat kuu merinding’’ seru top ketakutan
……
Melihat mereka yang berbicara
sendiri aku memutuskan pergi menuju kelas
‘’hahaha…’’ tawa jiyong
pelan
‘’baiklah’’ ‘’jihyun-ah……’’ belum
sempat top berkata lebih saat dia dan jiyong menegok kearah jihyun, jihyun suda
tidak ada dan melihatnya menaiki tangga menuju kelas.
‘’dasar aneh’’ pikir ku
Aku duduk di bangku ku,
mengambil hp ku dan mendengarkan lagu sambil kepala ku taruh dia atas meja
dilapisi kamus itulah yang biasa ku lakukan saat di dalam kelas
……
‘’ya…iroena?sebentar
lagi songsaengnim masuk’’ teriak nana membangunkanku
‘’eoh’’ seru ku seraya bagun
dan menaruh hp ku kembali ke tas
‘’teman-teman hari ini hari pertukaran
murid kn?’’ seru salah satu anak
‘’iya…moga-moga aja
aku yang terpilih’’ ‘’ aku ingin pindah ke kelasnya Zelo’’ balas teman
sebangkunya
‘’ya… bukannya kalo
yang terpilih pindah suda di kasi tau sebelum masuk kelas’’ seru anak lainnya
‘’ah… bener itu’’
‘’ terus yang tidak masuk kelas……’’ semua mata tertuju ke bangku di belakang ku…
‘’Luna……’’ semua anak
serentak mengatakannya
‘’ah… beruntung
banget ya dia’’ seru salah satu anak.
Kelaspun berisik
‘’tradisi konyol’’ seru ku
pelan
‘’mwo?’’ Tanya nana dan tidak
ku tanggapi
Songsaengnim masuk kekelas
‘’baiklah anak-anak…kalian pasti
suda tau apa yang ingin songsaengnim katakan’’ seru Lee Songsaengnim
‘’nde’’ jawab murid-murid
serempak
‘’baiklah… tidak mau
berlama-lama lagi karna pasti kalian pada bosan mendengar ibu berbicara dan
yang pastinya kali suda tidak sabar lagi menunggu ibu mengatakan siapa yang
akan pinda ke kelas alay ini eh… kelas ini maksud ibu’’ seru Lee Songsaengnim dengan
logat khasnya
‘nde…’’ seru
anak-anak serempak
‘’ayolah bu’’ seru salah satu
anak
‘’membosankan’’ seru ku pelan
saat mendengar Lee songsaengnim semakin alay mengucapkan kata-katnya
‘’baiklah… silahkan
masuk’’ seru songsaengnim memanggil seorang anak dari luar kelas
Anak itu pun masuk,, seluruh
kelas bersorak karna anak yang masuk itu adalah Kwon Jiyong,, Memang jiyong
lumayan popular di sekolah karna Ketampanannya dan kepintarannya.
……
Aku melihat siapa yang masuk
dan ternyata laki-laki aneh itu…
‘’ah… benar-benar membosankan’’
seru ku pelan
‘’jihyun-a,, itu jiyong’’ ‘’wah
daebak’’ seru nana semangat kepada ku
‘’eoh’’ seru ku pelan dan
memalingkan pandangan ku ke luar jendela
‘’ah… dasar kau
ini’’ seru nana pelan
……
‘’baiklah…kamu bisa
perkenalkan diri dulu’’ Lee songsaengnim mempersilahkan jiyong
‘’nde’’ ‘’ annyeonghaseyo Kwon
Jiyong imnida, Bangapseumnida’’ seru jiyong sambill membungkuk sebentar
‘’baiklah tidak perlu
berlama-lama lagi karna kalo kelamaan nanti waktu belajar kali ber kurang dan
nanti kalian kekurangan materi untuk ujian lebih baik kita guanakan waktu ini
sebaik baiknya dan semaksimal-maksimalnya dan…’’ belum sempat lee songsaengnim melanjutkan
kata-katanya anak-anak suda berteriak
‘’Songsaengnim……’’
‘’araso araso… kamu duduk di
bangku kosong itu ya jiyong’’ seru lee songsaengnim mempersilahkan jiyong duduk
di bangkunya
‘’nde’’ jawab jiyong dan
berlalu menuju bangkunya…melihat jihyun jiyong pun tersenyum kearah jihyun
walaupun jihyun tidak menatapnya
‘’baiklah pelajar dimulai’’
seru lee songsaengnim semangat
Setelah 45 menit bel pun
berbunyi…
‘’ye…’’ semua
anak-anak bersorak gembira karna pelajaran pelajaran pertama selesai
‘’kamu mau kekantin jihyun-ah’’
ajak nana barsama sulli
‘’ani, aku mau ketaman’’ seru
ku singkat
‘’baiklah aku pergi dulu ya’’
seru nana dan beranjak pergi menuju kantin
Aku pergi menuju taman belakang
sekolah… aku tidak
sadar bahwa dari tadi jiyong mengikuti ku
……
Aku melihat langit pagi ini ‘’ini
hari yang cerah’’seru ku dalam hati dengan tersenyum tipis sambil mengenakan
henset ku…
‘’kau cantik saat tersenyum’’
seru jiyong dan tentu saja mengagetkanku
‘’ah…’’ ‘’kau ini
hantu ya’’ ‘’selalu saja membuat ku kaget’’ ‘’ dasar aneh’’ gumamku kesal dan
pergi meninggalkan jiyong
‘’ah…’’ desahnya
sambil tersenyum
……
Bel pulang berbunyi…
‘’jihyun-ah’’ ‘’mau temenin aku
ke mall tidak?’’ seru nana saat kami sedang bersiap pulang
‘’mian tapi aku ada keperluan
lain hari ini’’ seru ku dan bergegas pergi
‘’ah…oke’’ seru
nana
……
Sesampainya dirumah aku
bergegas mengganti baju ku dan pergi tanpa berkata apa-apa kepada oppa…
aku suda memutuskan akan
mencari pekerjaan paruh waktu untuk mengisi kekosongan ku dan yang ku pikir
lebih baik dari pada hanya duduk dirumah…
Aku suda melamar kerja
sebelumnya dan hari ini adalah hari wawancara ku,, aku melamar kerja di sebuah
café yang tidak terlalu jauh dari rumah ku
……
‘’annyeonghaseyo’’ seru ku pada
salah satu staf café
‘’annyeonghaseyo ada yang bisa
saya bantu’’ seru staf yang bernama ilhoon
‘’saya dipanggil untuk
wawancara’’ seru ku sopan
‘’eoh…baiklah’’
‘’silahkan’’ serunya seraya menuntunku ke ruanggan direktur dan menyuruhku
masuk di ruanggan direktur
…
‘’annyeonghaseyo’’seru ku sopan
pada direktur siwon
‘’eoh…kamu pasti’’
’’jihyun’’ serunya sambil melihat berkas lamaran ku
‘’nde’’ seru ku sambil
membungkuk
‘’silahkan duduk’’ serunya
menyuhku duduk
……
Setelan beberapa menit wawancara
selesai…
‘’baiklah jihyun-ssi kamu bisa
mulai berkerja hari ini’’ seru nya semangat
‘’benarkah…saya
diterima?’’ seru ku tidak percaya
‘’ya…’’
‘’ilhoon-ssi tolong kemari sebentar’’ serunya di telpon
Mengetuk pintu dan masuk ‘’nde
direktur’’ serunya sembari membugkuk
‘’tolong antarkan nona ini ke
loketnya’’ serunya sambil tersenyum manis
‘’andai saja oppa ku seperti
direktur, aku pasti betah dirumah’’ pikir ku sejenak saat melihat senyum manis
direktur siwon
Ilhoon mengantar ku menuju
loket ku……
‘’gomawo’’ seru ku sambil
tersenyum
‘’ani…oh iya aku
belum memperkenalkan diri ku bukan’’ ‘’Ilhoon imnida’’ serunya semangat
‘’eoh…jihyun
imnida’’ seru ku dan membalas senyumnya
Hari ini pu aku lewati dengan
bekerja hingga malam hari…
…
Sesampainya dirumah entah
mengapa aku ingin mengetuk pintu kamar oppa,, ku ketuk pintunya tapi tidak ada
jawaban, ku coba mengetuk lagi lagi dan lagi tapi tetap saja tidak ada jawaban.
Perasaan ku mulai tidak enak jadi ku coba mendobrak pintu oppa tapi tidak
berhasil,, setelah beberapa detik aku pun tersadar bahwa ada kunci semua pintu
di laci jadi aku mencoba mencari dan mendapatkannya walaupun memakan waktu
cukup lama tapi akhirnya aku dapat membukanya. Aku coba mencari oppa tapi tidak
ku temukan dia di tempat tidurnya, ku cari lagi diruang gantinya juga tidak ada
sampai akhirnya ku temukan oppa pingsan di dalam kamar mandi. Ku periksa suhu
badannya panas sekali, sepertinya oppa sedang demam…
‘’oppa kau demam,’’ seru ku
panic sambil mencoba menggendongnya menuju tempat tidur
‘’sudahlah aku tidak apa’ seru
jinki pelan
‘’’jangan banyak bicara dulu’’
‘’ istirahatlah’’ seru ku sambil menyilimuti oppa
‘’badan mu panas sekali oppa’’
‘’eotokkae’’ seru ku panic
‘’kompres…’’ ‘’tunggu
disini oppa’’ seru ku lalu pergi ke dapur
Ku taru handuk di kepalanya… ‘’ah,telpon
bibi’’ seru ku dalam hati
( Bipp~~ bip~~
‘’yeboseyo jihyun-a’’ seru bibi
‘’bibi…oppa demam,
apa yang harus aku lakukan’’ seru ku pada bibi panic
‘’jinjja…oke kamu
tenang dulu’’ ‘’oke sekarang kamu cari kota P3k’’ seru bibi
‘’ah…sebentar…’’ seru ku dan
berlari mencari kotak P3K dan membawanya ke kamar
‘’bibi aku suda menemukannya’’
seru ku pada bibi
‘’kamu liat ada obat disitu,,
minumkan obat itu setelah oppa mu makan, araso’’ seru bibi
‘’ah…baiklah bibi’’
‘’bibi aku tutup dulu’’ seru ku )
‘’oppa…’’ ‘’oppa suda
makan’’ seru pelan pada oppa
‘’belum’’ jawabnya singkat
‘’oppa harus makan dulu sebelum
makan obat ini’’ ‘’baiklah oppa, aku buatkan bubur dulu’’ seru ku dan beranjak
menuju dapur
……
‘’ini oppa makan dulu’’ seru ku
sembari membantu oppa duduk
Sesendok demi sendok aku
suapkan pada oppa… oppa hanya terdiam melihat ku
‘’oppa minum dulu obatnya’seru
ku memberikan obat pada oppa
Belum sempat aku berdiri dari
tempat ku duduk oppa menarik tangan ku…
‘’mengapa kamu membantu oppa
setelah apa yang oppa perbuat kepadamu selama ini’’ serunya pelan
‘’itu semua karna oppa itu oppa
ku, apapun yang oppa perbuat suda maafkan walau itu sakit oppa’’ seru ku sambil
membalas memegang tangan oppa dan tersenyum
‘’mianhae…’’ serunya
pelan dan tiba-tiba saja meneteskan air mata
‘’uljima oppa’’ ‘’aku tidak suka
oppa menanggis’’ seru ku sambil menghapus air mata oppa
‘’mianhae jihyun-a, jinjja
mianhae’’ serunya sambil memelukku
‘’aku senang akhirnya oppa
kembali seperti dulu lagi’’ seru ku sambil tersenyum melepas pelukan oppa
‘’oppa bisa oppa jelaskan apa
yang sebearnya terjadi dengan appa eomma hingga oppa bisa sangat membenci ku’’
seru ku sembari duduk
‘’sebenarnya oppa tidak
membenci mu oppa hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa appa eomma suda
tiada, appa eomma dibunuh saat mengantarmu pergi ketaman bermain itu lah alasan
konyol yang membuat oppa membenci mu jihyun-a’’ seru oppa
‘’tidak apa-apa oppa aku hanya
ingin oppa kembali seperti dulu lagi…arachi?’’ seru ku sambil tersenyum
‘’gomawo jihyun-a’’ serunya
membalas senyum ku
……
Hari ini adalah hari yang
menyenangkan buat karna oppa telah berubah menjadi oppa yang ku kenal dulu…
Suasana rumah pun mulai hidup
kembali…
Ke esokan harinya oppa suda
mulai sehat kembali, dan seperti biasa aku membuatkan serapan…
‘’oppa sarapan suda siap’’ seru
ku semangat
‘’nde’’ serunya lalu pergi
menuju dapur
Kami pun untuk pertama kalinya
setelah 5 tahun serapan bersama lagi, perasaan ku pagi ini sangat baik, aku
menceritakan tentang sahabat ku di sekolah dan pekerjaan baru ku, tapi aku
tidak menceritakan soal jiyong kepada oppa, oppa mendengarnya dengan penuh
senyuman yang membuat hati ku damai sekali…
‘’oppa aku berangkat dulu’’
seru ku dan beranjak dari tempat duduk ku
‘’nde hati-hati’’ seru oppa
dengan lembut
……
Entah mengapa aku merasa hari
ini cerah sekali walaupun kenyataannya hari ini sedikit mendung, sepanjang
jalan menuju halte aku hanya mendengarkan lagu sambil tersenyum entah mengapa
aku ingin selalu tersenyum bertolak belakang dengan diri ku yang dulu……
Aku merasakan ada yang
mengikuti ku,, kotelah kebelang dan benar saja sesosok jiyong sedarai tadi
sedang mengikutiku…
‘’ya…apa yang kau
lakukan’’ teriak ku
‘’ah…aku ketahuan
rupanya’’ serunya sambil tersenyum malu lalu berjalan mendekati ku
‘’ya… untuk kali
ini ku maafkan karna aku lagi senang,, oke’’ ‘’tapi lain kali kalau kau
mengikutiku,,…’’ seru ku sambil mengepalkan tangan ku di hadapannya
dan lanjut berjalan
‘’senang?’’ ‘’senang kenapa’’
seru jiyong
‘’rahasia’’ seru ku singkat
Kami akhirnya tiba di bus, kami
menaiki bus bersama
……
Sesampainya di sekolah…
‘’kamu mau tidak datang ke
acara ku,,’’ serunya gugup pada ku saat tiba di kelas
‘’acara apa’’ jawabku
‘’aku, seungri,, dan taemin
akan tampil dalam festival music nanti malam’’ serunya smabli memberikan 2
tiket
Tapi aku hanya diam memandang
tiket itu
‘’kau bisa mengajak nana,,
ote’’ ‘’jebal jihyun-a’’ serunya memohon
‘’araso’’ seru ku lembut
padanya, aku mengambil tiket dan berjalan menuju bangku ku
Entah mengapa har ini jihyun
tidak merasa jengkel pada jiyong, selama perjalan ke sekolah di bus jihyun melihat
wajah jiyong yang sedang memejamkan matanya sangan tenang, dan lembut. Mulai
hari itu juga jihyun merasa berdebar saat berdekatan dengan jiyong.
……
Bel pulang berbunyi …… kami berjalan
pulang,,,
‘’ini’’ seru ku pada nana
smabil memberikan tiket konser padanya
‘’ige mwoya’’ serunya sambil
membolak balikkan tiket itu
‘’itu…tiket yang
jiyong berikan pada ku, dia bilang itu tiket konser. Kamu tidak diberi tau oppa
mu’’ seru ku menjelaskan
‘’jinjja…oppa tidak
pernah membicarakan tenatng bandnya’’ ‘’oke’’ jawab nana semangat
‘’ah…tapi kita naik
apa ke sana jihyuin-a?’’ serunya bingung
‘’eoh’’ seru ku bingung
‘’nanti ku jrmput’’ ‘’nana kau
ikut dengan seungri saja’’ seru jiyong yang tiba-tiba dari belakang membuat aku
dan nana berhenti dan menoleh
‘’eoh…oppa kau
benar’’ ‘’masalah selesai’’ seru nana ‘’jihyun-a,, aku duluannya, ada taemin
didepan’’ serunya membujuk ku
‘’eoh’’ seru ku gugup karna
kalu nana pergi berarti tinggal aku dan jiyong
Jantungku mulai berdegup
perlahan, diperjalanan menuju halte aku hanya terdiam,, samapai kami turun dari
bus…
‘’nanti malam aku jemput jam 7
ya’’ seru jinyog saat kami berpisah
‘’eoh,, araso’’ seru ku pelan
dan berlalu,
‘’ah… jihyun-ah’’
serunya mengentikan ku
‘’nde?’’ seru ku kaget
‘’berikan hp mu’’ serunya
‘’hp’’ seru ku sambil
mengeluarkan hp dari kantong ku
Dia mengambilnnya ‘’nanti ku
telpon’’ serunya singkat dan pergi ‘’bye’’
‘’eoh’’ seru ku dan berlalu
……
Diperjalanan pulang jiyong,,
‘’di sepertinya suda tidak
marah lagi pada ku’’ ‘’malam ini harus ku lakukan’’ ‘’harus’’ pikir jiyong
…
Sesampainya di rumah jihyun
‘’aku pulang oppa’’ seru ku
‘’eoh… makan siang
sebentar lagi siap’’ serunya dari dapur
‘’wah oppa,,’’ ‘’ini pasti
lezat’’ seru ku sambil berlari kedapur
‘’suda,, ganti baju dan cepat
turun’’ seru oppa sambil tersenyum
‘’nde’’ seru ku dan berlalu
menuju kamar
Setelah mengganti baju aku pun
turun…
‘’ayo makan’’ seru oppa
‘’nde’’ seru ku
Kami pun makan, suasananya
sangat tenang aku memulai percakapan…
‘’oppa ini lezat’’ seru ku
sambil tersenyum
‘’makan yang banyak’’ ‘’maaf
oppa baru bisa membuatkan makan untuk mu’’ serunya sedih
‘’gwenchana oppa’’ ‘’oppa nanti
malam aku sama nana mau menonton festival band oppanya nana, ote? Boleh?’’ seru
ku sedikit gugup takut oppa melarangku
‘’tentu saja boleh, oppa ingin
membahagiakan mu’’ ‘’tapi benarkah hanya bersama nana?’’ serunya menggoda
‘’apa maksud oppa?’’ seru ku
gugup
‘’sepertinya oppa melihat namja
yang mengantar mu tadi mangatakan ‘nanti malam ku jemput’ bukan?’’ serunya
menggoda
‘’oppa, kau mengintip ku ya?’’ seru ku sedikit malu
‘’tidak bisakah kau
menceritakan tentang namja itu pada oppa, jebal’’ serunya tambah mengoda ku
‘’oppa…’’ ‘’nanti
saja, araso’’ seru ku malu ‘’aku suda selesai oppa’’ ‘’oppa yang membereskan
piring araso’’ seru gugup dan berlalu menuju ruang tamu
……
Aku bersiap-siap menunggu
jiyong menjemput ku,,
‘’aku didepan’’ isi pesan
jiyong
Aku pergi keluar kamar
berpamitan pada oppa
‘’oppa aku pergi dulu’’ seru
pada oppa
‘’ya… hati-hati?’’
seru oppa
Aku keluar… jiyong suda
menunggu,,
‘’ayo jalan jihyun-a’’ serunya
sambil memberikan helm
‘’naik motor’’ seru ku kaget
‘’iya,, sini ku pakaikan’’ seru
jiyong sambil memakaikan helm pada ku dan lantas saja wajahnya sekarang tepat
berada didepanku, jantung ku berdegup kencang kembali
‘’suda aku bisa sendiri’’ seru
ku tidak tahan karna pipi ku mulai memerah
‘’ah…’’ desahnya
kaget lalu tertawa karna dia menangkap pipiku memerah
‘’ayo jalan’’ seru
……
Sesampainya di temapat festival
‘’jihyun-ah’’ seru nana dari
jauh
‘’dasar,, dia tidak malu apa
teriak-teriak begitu’’ gerutu ku kesal karna malu akibat sifat nana
‘’sudahlah’’ ‘’ayo’’ seru
jiyong sambil tersenyum
Aku dan jiyong berjalan menuju
nana taemin dan seungri
‘’nana kamu tidak malu apa
tadi,, kita buka di sekolah sekarang’’ seru ku kesal pada nana
‘’hehehehe mian’’ serunya
sambil tersenyum malu
‘’kau tampil keberapa?’’ tanya
ku pada jiyong
‘’ke5’’ jawabnya
‘’eoh’’ seru ku tanda mengerti
……
Fasrivalnya pun dimulai 1 demi
1 band menampilkan bakatnya dan tiba saatnya band jiyong tampil, jiyong yang
sebagai vokalis membawakan lagu I’m saying milik Lee hongki denagan keren semua
bersorak untuknya. Entah apa aku slah liat atau memang jiyong selama menyayikan
lagunya selalu menatap ku dan membuat ku slah tingkah karnanya.
Penampilan jiyong pun selesai,
nana memberikan ide untuk berpesta merayakan suksesnya malam ini di rumah
jiyong sang laeder…
Aku pun hanya bisa mengiyakan
ajakan nana yang cerewet,
Sesampainya di rumah jiyong
eommanya suda bersiap-siap, eommanya suda memasak makanan yang lezat-lezat,
‘’ayo masuk’’ serunya jiyong
mempersilahkan kami masuk
Aku hanya mengikuti kemana nana
mengajak ku duduk
Dan sekarang aku malah duduk
berhadapan dengan jiyong…
‘’jiyonggie eomma mau jalan
dulu, tadi ada telpon dari nenek. Kaki nenek sakit lagi jadi mungkin eomma akan
pulang besok. Araso?’’ seru eomma jiyong
‘’eoh eomma’’ seru jiyong dan
berlalu mengantarkan eommanya kedepan
……
kami memulai acara
makan-makannya,,
aku tidak begitu lapar malam
itu jadi aku meminta ijin nana untuk kedepan sebantar
‘’nana aku kedepan sebentar’’
seru ku dan berlalu menunggalkan yang lainnya
Jiyong yang baru saja keluar
kamar mandi lalu melihat jihyun suda tidak ada lagi menanyakan kepada nana
‘’nana… jihyun
mana?’’ Tanya jiyong
‘’dia didepan’’ seru nana
Jiyong pun langsung pergi
menuju teras depan rumahnya
‘’apa yang kamu lakukan’’ seru
jiyong
‘’ah…kamu selalu
saja mengagetkan ku’’ seru ku kaget ‘’ aku hanya duduk’’ seru ku pelan
‘’ehm…’’ batuk
jiyong pelan sambil mendekatkan duduknya pada jihyun
Melihat jiyong yang semakin
mendekat pun merasa gugup
‘’ya…kau mau apa’’
seru ku gugup
‘’ani’’ serunya pelan, dan
sekarang dia suda sangat dekat dengan ku
‘’jangan mendekat lagi’’ seru
ku membentak pelan
Jiyong tidak menajawab tapi dia
mendekati ku seperti ditaman waktu itu
‘’ya… hajima’’ seru
ku saat mukanya suda dekat dengan mukaku
‘’tenanglah’’ ‘’aku tidak akan
melakukan itu kembali, yang pastinya tidak sekarang’’ serunya sambil menatap ku
‘’tt…trus?’’ Tanya
ku terbata-bata
Jiyong terdiam sesaat dan
berkata
‘’aku menyukai mu’’ serunya
sambil menatap ku dan tiba-tiba saja dia mencium kening ku lembut dan
manjauhkan badannya dari ku
Aku hanya terdiam, aku tidak
tau apa yang harus ku katakana jantung ku suda berdegup tidak karuan.
‘’dia menyukai ku’’ hanya itu yang
terlintas di pikiran ku saat itu, aku tersadar……
‘’jangan bercanda jiyonggie?’’
seru ku sambil tertawa walaupun itu tidak lucu sama sekali
‘’aku tidak bercanda’’ ‘’ayo
masuk, disini dingin,nanti kamu sakit’’ serunya lalu menarik ku masuk bergabung
dengan yang lainnya didalam
‘’eoh’’ hanya itu yang ku jawab… aku hanya
membiarkannya menarik ku
Karna suda malam kami
memutuskan untuk pulang, jiyong memaksa untuk mengantar ku pulang dan aku pun
tidak bisa menolaknya….
Sesampainya di depan rumah ku
‘’aku masuk dulu’’ seru dan
berbalik perlahan
‘’tunggu’’ serunya menarik
tanganku
‘’wae?’’ Tanya ku sambil
menoleh
‘’ani…’’ ‘’selamat
malam’’ serunya lalu mngecup kening ku ‘’masuklah’’ serunya lagi
Aku hanya bisa dia,, sambil
berbalik masuk
……
‘’ada apa dengannya apa yang
dia katakana benar’’ ‘’ah dia membuatku gila’’ pikir ku saat sedang menganti
pakaian
Malam ini hanya berakhir dengan
memmikirkan perkataan jiyong yang membuat ku gila…
‘’apa besok aku menghindar
saja’’ ‘’’tapi dia duduk tepat dibelakangku’’ ‘’ah…mengapa dia
harus pindah di kelas ku’’ ‘’eotokhae?’’ ‘’ah…’’ ‘’sudahlah’’
Aku pun berhenti berfikir
tentang esok dan tertidur
……
Keesokan harinya aku bagun
lebih awal karna aku ingin pergi kesekolah lebih awal untuk menghindari jiyong
‘’oppa’’ teriak ku ‘’oppa aku
suda buat kan serapan’’ seru ku lagi saat membuka pintu kamarnya
‘’ya… ini masih
pagi sekali’’ seru oppa saat terbangun
‘’cepat bangun,, bukannya oppa
hari ini suda mulai kuliah lagi’’ seru ku menarik selimut oppa
‘’ara…ara,,’’
serunya terbangun dari tidurnya menuju kamar mandi
Saat oppa sedang mandi aku suda
sarapan terlebih dulu…
‘’oppa aku berangkat dulu’’
seru ku saat oppa keluar kamar mandi
‘’ya…tidak bisakah
kau menunggu oppa mu ini?’’ serunya sedikit kesal
‘’mian…nanti malam
biar aku yang masak deh…oke oppa?’’ seru ku membuju oppa agar tidak marah
dengan ku
‘’araso’’ ‘’pergilah,,
hati-hati’’ ‘’oya sampaikan salam ku sama namja itu oke’’ serunya mengoda ku
‘’oppaaaaa…’’ seru ku
malas
‘’araso…pergilah’’
serunya lagi
Aku pergi kesekolah pagi sekali
agar aku tidak bertemu di depan gerbang dengannya…
Hari demi hari jihyun selalu
menghindar dari hadapan jiyong karna dia selalu merasa gugup ketika bersama
jiyong… jihyun
binggung dengan perasaanya sendiri tentang di menyukai jiyong atau tidak.
Tapi jiyong selalu berusaha
mendekati jihyun, dia merasa sesuatu yang aneh saat melihat jihyun mencoba
menghindarinya, rasa sakit yang sangat parah, tapi dia juga merasa bersalah
karna dia suda membuat jihyun merasa tidak enak berada di dekatnya…
Kerenggangan hubungan mereka
berlangsung hingga libur musim panas tiba… mereka benar-benar tidak menghubungi satu sama lain.
Jihyun sibuk dengan kerja paruh waktunya
Setelah di desak oleh nana
untuk cerita tentang mengapa mereka bisa seperti ini jihyun pun bercerita
semuannya pada nana. Memeng konyol apa yang jihyun sekarang lakukan menginggat jiyong tidak berbuat salah
kepadanya.
Begitu pula dengan jiyong dia
didesak oleh seungri untuk mengatakan tentang dia dan jihyun, jiyong
menceritakan semuanya pada seungri.
Yang sebenarnya mereka berdua
mulai merindukan satu sama lain,
Dan pada suatu hari di pesta
ulang tahun Kim Nana mereka di pertemukan kembali,, jihyun sangat cantik dengan
balutan gaun berwarna merah yang indah malam itu.
Jihyun sepertinya tidak mengetahui
bahwa jiyong sedang memperthatikannya sedari tadi…
‘’jihyun-a…kau terlihat
cantik malam ini’’ seru nana semangat
‘’ya…kalau bukan
karna ini hari ulang tahun mu aku tidak akan mengenakan gaun mematikan ini’’
seru ku sedikit kesal
‘’ah…ya,, itulah
kamu jihyun-a’’ serunnya menyindir
Asik bercengkrama, sengri
datang bersama jiyong dan taemin…
‘’jiyong oppa…kau terlihat
tamoan malam ini’’ seru nana memuji
Mendengar nama itu aku pun
berbalik
‘’jiyonggie’’ seru ku kaget
‘’sudah lama ya?’’ serunya
sambil tersenyum tipis
‘’eoh…’’ seru ku
ragu
‘’bisa kita bicara berdua
sebentar?’’ serunya manyuruh ku mengikutinya kebalkon lantai atas rumah nana
‘’wae?’’ seru ku
‘’wae… kau bilang
wae? Selama ini mengapa kau menghindar dari ku, oke mungkin itu terlalu cepat aku
mengatakan aku mencintai mu tapi apa yang harus aku lakukan aku memang
mencintau mu jhyun-a, apa aku harus berpura-pura tidak mencintaimu tapi itu
mustahil buat ku. Katakana mengapa kau tidsk membalas telpon ku, ya minimal kau
menjawab sms ku jhyun.a…katakana apa salah ku , katakan’’ serunya marah dan
sedikit membentak
‘’mianhae jiyonggie’’ seru ku
takut, air mataku pun keluar
‘’aku bisa gila karna
merindukan mu, dan sekarang aku bisa gila jika tidak memeluk mu’’ serunya
sambil menarik tangan ku lalu memeluk ku ‘’nado mianhae’’ serunya saat
memelukku ‘’nan bogoshipo jihyun-a’’ serunya pelan. Jiyong melepaskan pelukanny
lalu berlalu perlahan
‘’kajima…kajima’’ seru
ku sambil memegang tangannya
‘’mwo?’’ seru jiyong
‘’saranghae’’ seru ku pelan
‘’mwoya? Aku mendengarnya’’
serunya sedikit mengoda
‘’ah,, jinjja… sarang
handago?’’ seru sedikit keras
‘’ah…akhirnya kau
mengatakannya juga?’’ serunya sambil mengodaku
‘’eouhh…’’seru ku
sedikit kesal ‘’dwaeso…aku pergi’’ seru kesal dan berlalu tapi di halang oleh
jiyong
‘’ya…aku hanya
bercanda’’ ‘’kau cepat sekali marah chagi ya’’ serunya lau memelukku……
……
Nana yang sedari tadi mencari
mereka akhirnya menemukan mereka di lantai dua,, jiyong dan jihyun begitu malu
karna nana melihat mereka.
Jihyun dan Jiyongpun resmi
berpacaran malam itu, mereka kembali bersama-sama lagi saat disekolah…
……
Hubungan Jihyun dan oppanya Lee
Jinki kembali harmonis dari hari kehari…
Hubungan Jiyong dan Jihyunpun
tak kala romantic
Jiyong selalu bersikaf romantic ketika bersama jihyun, membuat
jihyun selalu tersipu saat bersama jiyong…
Kim Nana masi terus berusaha
mendekati Taemin… sedangkan Seugri selalu menggangu rencana nana
mendekati taemin.
Belajarlah untuk mererima
kenyataan yang ada, baik yang berupa kenyataan yang buruk maupun yang baik,
The End |||